HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Yuk, Wisata Kerajinan Tenun di Moyudan!

Kamis, 21 April 2011, 09:43 WIB

Kecamatan Moyudan yang terletak di sisi barat Kabupaten Sleman menyimpan potensi desa wisata yang berbeda dari desa wisata yang ada di lereng Gunung Merapi. Moyudan tidak hanya menawarkan panorama keindahan alam, melainkan juga keunikan dari desa kerajinan tenun.

 

Di hari Sabtu (16/4/2011) yang lalu, aku bersama kawan-kawan SPSS bersepeda ke desa  kerajinan tenun di Moyudan. Desa kerajinan tenun ini terpusat di Desa Sumberrahayu (Pantai Cemplon juga terletak di desa ini lho). Jaraknya kira-kira sekitar 18 km dari kota Jogja. Medan jalan menuju ke sana adalah jalan raya beraspal yang datar alias nggak nanjak. #hehehe

 

Karena kami semua bersepeda, harap maklum bilamana kami memilih rute blusukan keluar-masuk jalan kampung dan sawah. Tapi tenang dulu! Selain melalui jalan sawah dan jalan kampung, ada banyak pilihan jalan menuju desa kerajinan tenun di Moyudan yang nyaman dilalui oleh berbagai jenis kendaraan pribadi.

 


Rute pakai nyeberang rel kereta api juga ada. #hehehe

 

Desa kerajinan tenun di Moyudan dapat dengan mudah dijangkau lewat Jl. Raya Tempel – Klangon. Cabang menuju jalan ini bisa dijangkau melalui Jl. Magelang dari Tempel ke arah selatan, Jl. Godean di km 14 ke arah selatan, atau dari Jl. Wates km 15 ke arah utara.

 

Kunjungan ke Nepi Craft di Dusun Gamplong

Pusat kerajinan tenun pertama yang kami singgahi bertempat di Dusun Gamplong, yakni Nepi Craft. Alamat lengkapnya di Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, 55563.

 

Di sana kami disambut oleh seorang bapak (lupa tanya nama beliau #hehehe), yang dengan ramah menjelaskan seluk-beluk kerajinan tenun. Kami bahkan diperbolehkan untuk mengamati proses penenunan secara langsung, wow!

 


Weee...bisa lihat langsung proses penenunan tradisional lho!

 

Selain dengan benang pintal, Nepi Craft juga memproduksi beragam tenunan dengan bahan baku lain seperti eceng gondok, lidi kelapa (janur), mendong, dan akar wangi. Bahan-bahan baku tersebut didatangkan dari berbagai penjuru nusantara. Misalnya, eceng gondok dipasok dari Ambarawa. Sedangkan janur dipasok dari Banyuwangi.

 


Bahan baku tekstil tenun.

 

Sebagian besar produk Nepi Craft merupakan bahan baku yang kelak diolah menjadi produk kerajinan lain. Misalnya saja lembaran tenunan janur akan diolah menjadi alas makan. Produk kerajinan dengan aksen tradisional semacam ini ternyata banyak diminati oleh hotel-hotel lho! #senyum.lebar

 


Gulungan tekstil bahan baku yang siap untuk diolah menjadi kerajinan lain.

 

Seumpama Pembaca tertarik dengan produk-produk dari Nepi Craft atau ingin berkunjung ke lokasi produksi tapi takut nyasar #hehehe, bisa menghubungi nomor telepon 0822 748 522.

 

Kunjungan ke Industri Tenun Sari Puspa di Dusun Sangubanyu

Sentra kerajinan tenun kedua yang kami singgahi bertempat di Dusun Sangubanyu, yaitu Industri Tenun Sari Puspa. Lokasinya berjarak sekitar 3 km dari Dusun Gamplong.

 

Di Industri Tenun Sari Puspa, kami disambut oleh Pak Agung. Beliau ini adalah pengelola Industri Tenun Sari Puspa. Dari penuturan beliau, pemilik Nepi Craft di Dusun Gamplong yang barusan kami sambangi bernama Bu Sumi.

 


Tekstil sandang butuh banyak benang ternyata...

 

Selain sebagai lokasi produksi tenun, Industri Tenun Sari Puspa juga memiliki galeri kerajinan tenun. Tentu saja, produk-produk yang dipajang di sana boleh dibeli. #senyum.lebar

 

Bahkan tidak hanya itu! Kami juga diperbolehkan untuk melihat-lihat aktivitas di ruang penenunan. Hmmm, menarik bukan?

 


Suasana ruang penenunan, berhubung sedang musim panen jadi penenunnya sedikit deh...

 

Industri Tenun Sari Puspa lebih memfokuskan diri pada produk tekstil sandang. Awalnya, mereka memfokuskan diri pada penenunan kain sutera. Tapi, berhubung benang sutra makin lama makin sulit diperoleh, alhasil harganya pun melangit dan peminat kain sutera pun jadi menurun. Imbasnya, kini mereka tidak lagi memproduksi kain sutera dalam jumlah besar.

 

Cerita Lain dari Desa Kerajinan Tenun

Jenis alat tenun yang dipergunakan di sentra kerajinan tenun di Moyudan adalah alat tenun bukan mesin (ATBM). Yang mengoperasikannya ibu-ibu. Aku nggak lihat ada bapak-bapak yang menggunakan alat ini, hehehe. #hehehe

 

Sifat industri tenun di Moyudan ini adalah industri rumahan (home industry). Ketika di luar musim panen padi atau pesanan sedang melimpah, sentra kerajinan tenun ini beroperasi penuh. Sayang, kedatangan kami bertepatan dengan musim panen. Jadi yah aktivitasnya tergolong sepi deh.

 

Kain Pel...

Ternyata kain pel yang biasa ada di rumah kita itu, diproduksi secara manual di Moyudan ini lho! Bukan dari pabrik! Bentuknya lembaran kain panjaaaang yang nanti dikirim ke pabrik lain untuk diwarnai dan dilabeli dengan merk mereka. Jadi, kalau mau beli kain pel yang panjangnya 1 meter, di Moyudan inilah tempatnya. #senyum.lebar

 


Sukses sudah misi keliling desa kerajinan tenun di Moyudan. #senyum.lebar

 

Jadi kapan Pembaca singgah di desa wisata tenun di Moyudan? Selain bisa membeli produk-produk kerajinan (memberdayakan perekonomian lokal, hehehe #hehehe), di sini kita juga bisa melihat proses penenunannya lho, yang masih tradisional.

 

Artikel ini adalah bagian dari gerakan SPSS mempromosikan desa wisata di Yogyakarta. Foto-foto dijepret pakai Canon EOS 550D dengan lensa prime 50mm/1.8 milik Paris (nyadar nggak kalau fotonya terkesan “sempit”? #hehehe).

NIMBRUNG DI SINI