Naik kereta api Lodaya jurusan Bandung – Solo atau kereta api lain yang melewati jalur rel selatan, pastilah kita akan berhenti sesaat di Stasiun Cipendeuy. Stasiun kecil ini terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Entah di kecamatan dan kelurahan apa. Yang jelas, letak Stasiun Cipendeuy ini cukup dekat dengan jalan raya.
Hal yang mencolok di Stasiun Cipendeuy adalah keberadaan bocah-bocah peminta. Pada umumnya, mereka mengerubuti gerbong kelas eksekutif dibandingkan kelas bisnis atau ekonomi. Mereka kerap beraksi memukul-mukul kaca jendela kereta seraya berkata, “minta uang Om/Tante”.
Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan yang terjadi di Stasiun Ciawi, yang berjarak tidak jauh dari Stasiun Cipendeuy. Di Stasiun Ciawi bocah-bocah lebih sering melambaikan tangan kepada para penumpang kereta. Seperti layaknya seorang yang tengah melepas kepergian saudaranya.
Penasaran, aku mencoba berbincang dengan salah satu bocah peminta di Stasiun Cipendeuy. Namanya Dede, mengaku bersekolah kelas 5 SD. Ditanya apa pekerjaan orang tuanya, dia menjawab tidak ada. Ditanya untuk apa dia meminta uang, dia berkata untuk membeli buku.
Menurutku jawabannya terkesan dibuat-buat, dan memang dia lebih sering mengucapkan kalimat meminta uang dibandingkan menceritakan kehidupannya. Ah, mungkin aku terlalu berharap banyak pada cerita yang mengalir dari mulut seorang bocah SD.
Namun, aku tetap berharap agar bangsa kita terbebas dari sifat meminta-minta. Tidak seperti bocah ini yang sudah dididik untuk meminta-minta sedari kecil.
Tentu Pembaca juga tidak akan sudi memberi uang kepada mereka bukan?
ketiduran... eh coba datengin sini dong:
http://goodnewsfromindonesia.org/2010/10/14/a-unique-bridge-in-
yogyakarta/
kayaknya keren deh klo pas ada kreta lewat (mxdnya kmu pantengin terus
gt sampe ada yg lewat)
Belom lagi ibu2 yg meminta2,
\" cepek juga ga pa-pa mas\"
Mungkin itu adalah cara termudah mencari banyak uang ditengah himpitan ekonomi, walau cara mereka bisa disebut dengan \"malas kerja\".....