HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Mari Berburu Takjil!

Selasa, 7 September 2010, 11:51 WIB

Dari beberapa media cetak dan online yang aku baca, disebutkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat di bulan puasa ini meningkat. Apalagi konsumsi untuk mudik di penghujung lebaran. Duh!

 

Oleh karena itu, dari awal bulan puasa kita mesti berhemat! Salah satu solusinya adalah berburu takjil! #lho

 

Sebab takjil kan gratis. Hitung-hitung bisa menekan pengeluaran di pos makan. Solusi yang ideal, terutama bagi pria lajang berkantong cekak macam aku ini, wekekeke. #senyum.lebar

 


 

Perburuan takjil yang pertama, adalah di Masjid Raya Prambanan. Kebetulan, Pak Hidayat Nur Wahid dan Pak Bupati Klaten sedang memberi ceramah. Alhasil, takjilnya nasi kotak yang lauk-pauknya bikin kenyang banget. Mana ada banyak pula. Jadi bisa dibawa pulang deh buat sahur.

 

Sialnya, pas sahur itu nasi kotak udah nyaris basi. Aku beranikan diri makan dan akibatnya aku jadi sakit perut selama 3 hari. Beh!

 

 

Takjil berikutnya adalah menjajah Masjid Pathok Negara, Taqwa, di Wonokromo, Pleret, Bantul. Menunya sederhana, hanya nasi gudangan yaitu nasi dengan lauk sayur urap. Tapi berhubung aku ke sana bareng personil SPSS yang doyan makan, kami sempat menginvasi dapur masjid dan menggondol satu ceret teh panas. Beh!

 

 

Di dua masjid di atas, kami agak nggak nyaman. Bukan hanya karena kami ini rakus, tapi juga kami ndak enak hati dengan jamaah lain yang sangat bercitra islami#halah. Oleh sebab itu kami menyingkir ke Masjid Kampus UGM, di mana di sana selalu ada jatah takjil dan mayoritas jemaahnya anak-anak muda macam kami-kami ini. Ahay! #senyum.lebar

 

 

Kesimpulannya adalah takjil dapat membantu untuk menghemat pengeluaran di bulan puasa. Juga membantu orang-orang yang ingin menjalankan sunnah Rasulullah SAW. Lha sayang kan kalau ada orang bagi-bagi takjil, tapi takjilnya nggak ada yang berminat? #hehehe

 

Jadi Pembaca juga senang berburu takjil atau malah bagi-bagi takjil?

NIMBRUNG DI SINI