HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Wijna dan Nyepeda Pukul 4 Pagi

Rabu, 25 Agustus 2010, 15:45 WIB

Bangun pagi, termasuk salah satu kebiasaan yang paling sulit aku lakukan. Yang aku maksudkan dengan bangun pagi, ialah bangun tidur sebelum pukul 5 pagi. Ketika mentari juga masih molor, dan kokok ayam jago lagi saingan sama azannya muadzin.

 

Bukan kenapa-kenapa sih. Tapi mungkin karena aku takut nggak bisa bangun sahur di bulan Ramadhan ini. Eh, mungkin juga karena selepas makan di RM Padang Giwangan, aku berkali-kali lewat di depan baliho dekat UAD. Isi baliho itu mengajak untuk salat Subuh berjamaah.

 

Jadi...yah, kupikir, di bulan Ramadhan 2010 ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi ya kenapa tidak? Toh ini tantangan.

 

Niat sudah dipancangkan. Tapi sayang seribu sayang. Aku cuma terbangun untuk mematikan jam beker dan alarm hape. Lanjut tidur pulas lagi. Diakhiri terbangun pukul 7 pagi. Payah!

 

Namun, aku terus sadar. Otakku ini kan sudah berkali-kali pindah ke dengkul. Jadinya, aku peroleh kesimpulan; “Kenapa nggak bersepeda buat salat Subuh?”

 


Pukul 4 pagi sebenernya udah rame, seperti di Pasar Legi Kotagede ini.

 

Bangun pukul 4 pagi, dan sepedaan ternyata asik juga:
Jalanan masih sepi.
Hawanya adem.
Masih tercium bau-bau harum dari kuburan atau pohon randu tua. #eh

 

Yang paling sering adalah bersepeda ke Prambanan. Berangkat pukul 4 pagi bisa sampai di Masjid Raya Prambanan pukul setengah 5. Pas banget masuk waktu subuh. Dilanjut dengan belanja di pasar Prambanan yang selisih harganya lebih murah Rp1.000 dari di pasar Jogja. #ngirit

 

Nah, evaluasi deh. Memasuki minggu kedua di bulan Ramadhan, aku akui kalau aku makin jarang bersepeda pukul 4 pagi.

 

Pertama, kerjaanku numpuk, bikin aku milih bergadang dan tidur selepas subuh.

Kedua, Jogja mulai sering hujan pagi, anomali musim bikin nggak bisa bersepeda.

Ketiga, sehabis salat Subuh sering ada ceramah, kadang topik ceramahnya nggak sesuai denganku yang menganut paham pluralisme ini.

 

Jadi, aku sudah bisa melek sebelum subuh, tapi masih tertahan untuk salat Subuh berjamaah. Wedalah!

 

Bagaimana dengan aktivitas Pembaca di bulan Pasa ini?

NIMBRUNG DI SINI