HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Paimo, Ikan Raksasa dari Minomartani

Minggu, 18 Juli 2010, 23:26 WIB

Sebetulnya, sudah sering banget kawan SPSS yang bernama Hertanto ini mengajak kami main ke rumahnya. Iming-imingnya bukan santapan lezat, melainkan ikan peliharaan tetangganya, yang bernama Paimo. Lha, siapa itu Paimo?

 


Disuguhi air putih dan keripik, bukan daging si Paimo. Cih! #eh

 

Di hari Sabtu (17/7/2010) akhirnya hati kami luluh juga dengan ajakan Hertanto. Setelah bersepeda ke Warung Ijo Pakem, kami pun menuruni Jl. Kaliurang hingga km 10, dan mengambil belokan ke timur Pasar Gentan. Singkat cerita, kami pun tiba di Kampung Plosokuning, desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

 

Tibalah kami di muka sebuah rumah. Hertanto–selaku penguasa Plosokuning #hehehe–segera meminta ijin ke pemilik rumah agar kami diperkenankan masuk. Beberapa kawan SPSS lantas menjerit (entah kagum, senang, atau takut) begitu menyaksikan ikan seperti foto di bawah ini.

 


Aku hampir mau megang ini ikan, untungnya ga jadi, soalnya ya...

 

Nama ilmiahnya adalah Arapaima gigas, usianya 5 tahun, asli dari Amazon di belahan benua Amerika Selatan, beratnya 130 kg, dan panjangnya 2,3 meter. Pengunjung bisa menyaksikan Paimo dari bawah atau dari atas akuarium.

 

Khusus di bagian atas akuarium ada peringatan bertuliskan “PENDERITA SAKIT JANTUNG DILARANG NAIK”. Awalnya, kupikir itu cuma kelakar pemilik rumah. Siapa tau ada pengunjung yang kaget karena kagum melihat Paimo. Tapi ternyata, IKAN INI BIKIN ORANG KAGET SETENGAH MATI KALAU LAGI MAKAN!

 


Pembaca termasuk golongan manusia yang mana? #senyum.lebar

 

Berbagai pikiran liar pun berkecambuk di benak kami, terutama pernahkah ada orang yang digigit Paimo, dan sebesar apa (maaf) telek Paimo ini?

 


Masih terheran-heran lihat ikan raksasa kayak begini...

 

Satu hal, menurut Wikipedia, Paimo ini nikmat disantap apalagi kalau dijadikan steak. Jelas saja, soalnya dalam sehari ikan Paimo ini menghabiskan 1 kg hingga 2 kg ikan bawal, nila, lohan, lele, dan tombro. Makanan si Paimo saja sudah enak-enak, apalagi si ikan yang menyantapnya? Pasti lebih enak lagi toh? #senyum.lebar

 

Di kolam luar, ada 8 anakan Paimo yang belum sebesar yang ada di akuarium. Sepertinya, desa Plosokuning kelak bakal dihuni oleh ikan-ikan air tawar raksasa. Cocoklah, soalnya nama Minomartani sendiri berarti bertani (martani) air (mino). Bertani air artinya ya memelihara ikan lah ya! #senyum.lebar

 


Berfoto bareng di kolam anakan Paimo tanpa adegan ikan yang loncat dari kolam. #senyum.lebar

 

Pembaca harap maklum, ini pertama kalinya aku lihat ikan air tawar yang lebih besar dari diriku sendiri. Gimana dengan Pembaca? Pernah lihat saudaranya Paimo juga? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI