HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Nasi Rp 500 Asal Kebumen

Senin, 10 Mei 2010, 11:00 WIB

Sewaktu aku dan sahabat SPSS berkunjung ke Kebumen beberapa minggu yang lalu, kami sempat mampir ke rumah salah satu kerabatnya mas Leo Dito di Kecamatan Alian. Di sana kami disuguhi beragam makanan yang mengundang selera. Namun buat kami, ada dua makanan yang terbilang unik.

 

Pertama adalah Nasi Intil, yang punya nama lain Nasi Tiwul. Walau bentuknya menyerupai nasi beras, namun sesungguhnya ini tiwul alias singkong. Selain rasanya yang beda, tekstur nasinya juga kasar dan pera. Sebagai pelengkap disertakan sambal teri yang duri ikan terinya sering nyangkut di tenggorokan. Duh!

 


Nasi Intil

 

Kedua adalah Nasi Megana. Yang ini bahan bakunya dari beras biasa. Sebagai pelengkap ada kering tempe dan taburan ebi. Katanya, ada juga pelengkap parutan kelapa layaknya bumbu urap. Ah, terlepas dari bentuk dan bahannya, dua nasi itu sama-sama enak kok!

 


Nasi Megana

 

Katanya lagi, di Kebumen, Nasi Intil dan Nasi Megana ini hanya ada di kecamatan Alian. Berarti ini memang panganan setempat. Yang bikin heran lagi adalah harganya. Yah, harganya amat murah, seperti yang aku pampang di judul artikel ini.

 

Aku garuk-garuk kepala. Kok bisa makanan enak seperti gini harganya murah? Di Jogja saja, nasi kucing dengan porsi yang lebih minim dihargai Rp1.000 per bungkus. Teman-teman lantas membantu cari jawab. Ongkos transpor, tenaga kerja, bahan baku, dan lain-lain turut ikut andil.

 

Aku garuk-garuk kepala lagi. Bisa makan enak dengan harga murah seperti ini, aku pikir enak juga hidup di sini. Lha, kok ya orang-orang malah lari ke ibu kota ya?

 

Lihat teman-teman nambah makan berkali-kali, bikin aku malas berpikir panjang. Ah, selagi di Kebumen, nikmati sajalah kenikmatan hidup yang serba sederhana ini.

 

Setuju Pembaca? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI