Kicauan burung kini tak lagi terdengar di Pasar Ngasem. Ya, pasar burung yang letaknya berdampingan dengan Pulau Cemeti Taman Sari itu telah direlokasi ke Dongkelan, tak jauh dari ringroad Jl. Bantul.
Pada hari Kamis (22/4/2010), dilaksanakan kirab boyongan pedagang dari Pasar Ngasem ke Pasar Dongkelan. Kirab ini adalah suatu upacara pelepasan, menutup usia Pasar Ngasem untuk selama-lamanya.
Oleh sebab kematian tak pernah datang dua kali, aku hadir disana, mengabadikan yang tersisa dari Pasar Ngasem. Tak sendiri, sebab ada Tuan Turtlix dan Nyonyah Indomielezat yang sengaja mengulur waktu masuk kantor.
Kiranya, untuk artikel ini aku sertakan banyak foto, layaknya pagelaran pameran foto. Foto-foto yang lain bisa disimak di akun Flickr!-ku.
Sewaktu aku memotret jalannya kirab, seorang pedagang burung berkata ke kerumunan penonton.
Mas, Mbak, pamit dulu ya mohon do’a nya di pasar yang baru,
Entah kenapa seketika aku tak lagi merasakan keceriaan kirab. Ada perasaan sedih, bahwa ada sesuatu yang berakhir. Aaah, semoga ini menjadi awal yang baik untuk semuanya. Semoga saja.
Pasar burung itu menghilang, juga baru sekali ini aku menyaksikan prosesi pindahan pasar. Jadi, apa Pembaca pernah punya pengalaman dengan pasar yang demikian?
amin
aku dulu pernah beli ikan di pasar ini, tapi tak tinggal ke bandung, mati ikannya :(
Sejarah yang digulung...........
Extintensi Pasar Ngasem yang udah berabad lampau hanya tinggal kenangan.....
Yaah, semoga dengan ini sebuah awal yang baik bisa dimulai. :)
semoga sisa-sisa sejarah ini bisa didokumentasikan