Terdamparlah (lagi) aku di ibu kota negara kita ini, Jakarta. Singgah di sebuah rumah makan. Tentu untuk memenuhi hasrat perut yang sedari tadi terus meronta.
Rumah makan rumahan. Bangunannnya berwujud rumah hunian. Makanan yang tersaji pun makanan rumahan. Tapi yang jelas harganya tidak murahan.
Sebagai orang Jogja berlidah ndeso, aku memilih menu yang tidak neko-neko (aneh-aneh). Cukup nasi brongkos saja. Harganya lebih mahal dari dua brongkos Warung Ijo, Rp22.500. Yang bikin aku terkejut adalah ukuran nasi putihnya yang sungguh imut. Beda jauh dengan piringnya yang super lebar.
Jadi inikah makanan ndesonya orang Jakarta?
Aku garuk-garuk kepala. Mikir sebentar. Kalau orang Jakarta itu duitnya banyak, ya lumrah kalau harganya mahal. Kalau orang Jakarta itu makannya sedikit, karena mungkin ingin jaga penampilan.
Tapi toh rasanya tidak mengecewakan. Walau menurut aku masih lebih enak brongkos Jogja.
Tapi ya entah kenapa menyantap makanan benar-benar terpuaskan ketika rasanya memang nikmat, dan juga harganya yang ramah di kantong. Kalimat, nggawe wareg ae kok repot men (bikin kenyang aja kok dibuat repot), masih terngiang-ngiang di kepalaku.
Jadi, pembaca menikmati makan makanan mahal?
kanan aja deh.
Street Snack di Taman Sari Foodcourt, Ambarukmo Plaza. Enak juga
makanannya, dan XXL Crispy Chickennya dijamin enak, terjangkau dan
puas dehh...
kadang ya menikmati lah,
masa bayar mahal ga dinikmati
tapi cukup sesekali lah
berulangkali ya tekor, mas
\\hehehe
(ya memang melalui lidah)
tetapi yang menterjemahkan kedalam bentuk perasaan adalah Hati ...
JIka kantung tidak rela ... makanan seenak apapun akan menjadi hambar adanya ...
1 suap ... Rp. 2000
suapan kedua ... berbisik ... Rp 4000
suapan ketiga ... mbatin ... Rp 6000
hahaha
apa enaknya coba ??
Salam saya
Apalagi buat anak kuliah perantauan, yang ngekos.... wah wah... di Bandung sini makanan dan biaya hidup
juga mahal banget. ck ck ck....
gag tahu juga kenapa klo lagi sama someone pinginya makan di t4 mahal
wkakwakwka ga tahu alesanya owq
Yang penting itu makan kenyang...
kan banyak kuliner yang lain om
----hihihi pertamax