HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Visi: Komunitas

Selasa, 30 Maret 2010, 17:12 WIB

Jujur, habis lulus kuliah, aku takut nggak punya temen. Lha gimana lagi? Mayoritas teman-teman zaman kuliah dahulu, KTP-nya dari luar Jogja. Alias cuma merantau cari ilmu di kota gudeg tercinta ini.

 

Untuk itu aku mikir, gimana caranya biar bisa punya temen. Solusi yang kepikiran waktu itu adalah ikut komunitas. Yang kumaksud komunitas disini adalah kumpulan orang-orang yang jadi satu karena suatu hal tertentu.

 

Pada akhirnya, sekarang ini aku bisa dibilang menjadi bagian dari komunitas pesepeda kota Jogja. Yang tiap hari omongannya berkutat seputar peyek gotri dan kerupuk cranck. #senyum.lebar

 

Di setiap komunitas, selalu ada pelajaran yang bisa dipetik. Yang paling mudah adalah beradaptasi dengan berbagai macam orang dengan berbagai latar-belakang dan perangai. Benturan pendapat serta opini itu lumrah terjadi, yang kalau tak terkendali bisa muncul konflik. Aku kira kemampuan bersosialisasi itu penting, sebab mau tak mau, manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan manusia lain.

 

Bahkan di kegiatan semacam Sabtu Pagi Sepeda Santai hal seperti itu kerap terjadi. Kadang aku sempat mikir, ngurus kumpulan kecil aja repot, apalagi ngurus negara? Pantes aja masuk surga susah banget.

 

Katanya, manusia itu mendambakan kenyamanan. Ada yang nyaman kalau ramai-ramai, makanya berkumpul jadi satu. Lucunya, kalau semakin rame bisa-bisa berubah jadi nggak nyaman! Agar semuanya merasa nyaman, perlu ada peran serta dari seluruh komponen di dalam kumpulan manusia tersebut.

 

Repot? Jelas! Namun sepertinya, lebih repot lagi kalau hidup sendirian, tanpa pernah berkumpul...

NIMBRUNG DI SINI