HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Beda Brongkos di Warung Ijo

Sabtu, 6 Maret 2010, 17:58 WIB

Dari judul artikel ini, kiranya ada Pembaca yang bertanya-tanya. Apa itu brongkos? Jawaban singkatnya, itu makanan. Tapi mungkin ada Pembaca yang belum puas. Seperti apa bentuknya? Oke lah. Wujud sajian brongkos itu bisa Pembaca lihat pada foto di bawah ini.

 


Yang kiri
brongkos Pasar Pakem, kulit melinjonya banyak.
Yang kanan brongkos Pasar Turi, dagingnya banyak.

 

Aku harap Pembaca nggak mengeriyitkan dahi dulu. Penampilan brongkos jelas berkaitan erat dengan bahan yang dipakai. Brongkos itu berwarna hitam sebab memakai kluwak, sejenis dengan yang dipakai di rawon. Yang membedakan brongkos dengan rawon adalah penggunaan santan. Makanya kuah brongkos lebih pekat.

 

Pelengkapnya pun sederhana. Ada irisan tahu. Kacang merah tholo. Kulit melinjo. Kadang dilengkapi suwiran daging. Enak? Aku sih cuma bisa mengangguk-angguk. Tandanya setuju sekali! #senyum.lebar

 


Yang kiri
Warung Ijo dekat Pasar Pakem, banyak sepeda mahal parkir disini #senyum.lebar
Yang kanan Warung Ijo Pasar Turi Tempel, banyak mobil mahal parkir disini. #senyum.lebar

 

Santapan brongkos ini disajikan di Warung Ijo. Diberi nama Warung Ijo sebab interiornya didominasi warna hijau. Sederhana bukan?

 

Namun harap diperhatikan. Warung Ijo ini bukan sembarang warung. Pasalnya, warung ini terkenal. Ada dua Warung Ijo. Pemiliknya pun dua. Maksudku, beda warung, ya beda pemilik. Gitu loh. #hehehe

 

Warung Ijo pertama, letaknya di dekat Pasar Turi Tempel, di bawah jembatan. Ini Warung Ijonya Bu Padmo. Pak Bondan Winarno pernah bilang Mak Nyusss di sini.

 

Warung Ijo kedua, letaknya di dekat Pasar Pakem, di Jl. Pakem – Turi. Entah siapa yang punya warung ini. Yang jelas, di sini tempat nongkrongnya para pesepeda di hari Minggu.

 

Dua-duanya sama-sama bisa ditempuh pakai sepeda. Sekitar 18 km dari kota Jogja. Jalannya pun sama-sama menanjak. Bikin perut keroncongan saat sampai di sana.

 


Yang kiri
adalah macam jajanan pasar di Warung Ijo Pasar Pakem, murah-meriah.
Yang kanan macam lauk lain yang bisa dipesan di Warung Ijo Pasar Turi Tempel, mahal juga nggak yah?

 

Lha terus bedanya di mana?

 

Di harga brongkosnya!!!

 

Brongkos di Warung Ijo Pasar Turi Tempel dihargai Rp11.000 per porsi. Nasinya sedikit. Lauk tambahannya pun dihargai Rp2.000. Kesimpulan, muahal!

 

Brongkos di Warung Ijo Pasar Pakem dihargai Rp2.500 per porsi. Nasinya bisa ngambil sepuasnya. Lauk tambahan cuma Rp500. Kesimpulan, muurah!

 

Jadi, seandainya pembaca pingin makan brongkos, milih yang mana?

 

Berlaku Bolak-Balik?
Ada teman yang bilang, di mana ada pecel di situ ada brongkos. Masak iya sih?

NIMBRUNG DI SINI