Harian Kompas pernah mewartakan kota Kopenhagen di Denmark sebagai surga para penggowes sepeda. Bagaimana tidak? Di sana para pesepeda benar-benar dibuat nyaman. Misalnya, ada jalur khusus sepeda, lampu lalu lintas sepeda, bahkan parkir khusus sepeda.
Tak ayal, sepertiga dari penduduk Kopenhagen memilih sepeda sebagai alat transportasi. Tapi dibalik semua kenyamanan itu, terdapat fakta yang meresahkan, mayoritas pesepeda tidak memakai helm sepeda! Nah lho!
Ah, tiba-tiba aku jadi teringat pembicaraanku dengan seorang kawan.
“Kenapa ya kita ini harus pakai helm sepeda? Padahal di desa aja banyak yang naik sepeda tanpa pakai helm.”
Temenku itu lalu menunjuk ke jalan raya. Ada motor, mobil, bus yang melaju kencang,
“Nah, kalau di desa lawan kita (pesepeda) nggak ada yang kayak gitu. Paling-paling cuma ayam, kambing, sama sapi doang.”
Ooo...
Helm Sepeda Mahal?
Katanya, kalau ingin selamat, harap maklum kalau caranya memang ribet. Sebab, bikin nyawa manusia saja kan lebih ribet. #senyum.lebar
Namun lagi-lagi, bukan perkara ribet yang sering dipersoalkan pada helm sepeda. Melainkan faktor harga yang harus ditebus. Pesepeda pemula kebanyakan tak terima, kalau harga helm sepeda paling murah Rp100.000, sementara harga helm motor cuma 1/4 nya.
Lha, mahalan mana nyawamu sama helm sepedamu?
Sebenarnya mau nyari helm sepeda yang harganya diatas Rp100.000 juga banyak. Helm sepeda impor aja harganya bisa jutaan rupiah. Nah, kalau udah gitu muncul pertanyaan.
“Bedanya apa sih pakai helm sepeda mahal sama murahan?”
Bicycle Helmet Safety Institute (BHSI) yang bermarkas di Amerika telah melakukan percobaan kepada serangkaian helm sepeda murah dan mahal. Hasilnya, dua jenis helm itu sama-sama teruji keamanannya. Jadi, aman kok pilih helm sepeda murah. #senyum.lebar
Kriteria Helm Sepeda
Lebih lanjut, menurut BHSI ada beberapa kriteria yang wajib dipenuhi helm sepeda.
- Harus bisa menahan energi pada pada benturan keras.
- Harus memiliki ikat kepala yang tetap membuat helm berada di kepala saat dan setelah benturan terjadi.
- Harus bisa disesuaikan ukurannya dengan mudah.
- Harus nyaman saat dipakai.
- Harus berbentuk melingkar nan mulus. Tidak boleh ada aksesoris yang bisa membahayakan pengguna saat terjadi benturan.
- Harus terlihat oleh pengguna kendaraan bermotor saat siang maupun malam. Setidaknya warna helm sepeda harus mencolok atau cerah.
- Harus mudah dibersihkan dan tidak berubah bentuk saat dipakai.
- Harus memiliki dudukan/kontak untuk memasang kaca atau visor. Kalau pun ada visor haruslah mudah pecah apabila terkena benturan.
- Harus memiliki panduan yang jelas.
- Harus mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau. #senyum.lebar
Sebagai pesepeda yang sudah berkali-kali kecelakaan (halah!), buatku helm sepeda itu penting. Namun ya, helm itu hanya melindungi kepala. Masalahnya pada saat kecelakaan, biasanya bagian tubuh yang sering mengalami kontak fisik dengan jalan adalah bagian tangan dan kaki. Jadi, mungkin kalau mau lebih-amat-sangat aman harus pakai pelindung seluruh tubuh ya? Tapi nanti malah ribet dunk!
Apa Pembaca juga taat berlalu lintas dengan aman?
bagian dalamnya jg sdkit busa yg menahan benturan, tapi koq muahal...
padahal helm motor yg full-face yg dipake jatuh ngglundung msh kerasa puyeng2... gmn
kalo helm sepeda?? bundhasss kabeh sirahe.. hehehehe
ternyata buat sepeda juga yah...
kadang saya pengen ngambil poto-poto orang yang make helm di dengkul, di siku, di perut, trus dijadikan postingan. hehe
kan helm tidak memandang sepeda, hanya memandang lawan di jalan :D