Malam tahun baru 2008 (1/1/2008) ini, aku merayakannya bersama teman-teman. Kami sepakat untuk menyaksikan pagelaran musik di Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta. Nggak disangka, masyarakat kota Yogyakarta memadati hampir seluruh jalan menuju Alun-Alun Utara. Beratus-ratus manusia dan motor bedesak-desakan mencari celah demi celah agar dapat melaju. Bisa dipastikan situasi semacam ini bukanlah situasi yang nyaman untuk berburu foto. #sedih
Sebetulnya malam itu aku ingin membawa DSLR Nikon D80 tetapi akhirnya aku memutuskan untuk membawa kamera saku Canon PowerShot A620 saja demi alasan keamanan. Selain memotret suasana menjelang pergantian tahun, satu yang tidak boleh terlewatkan adalah memotret kembang api. Penampilan kembang api sendiri tergolong langka karena hanya ada pada malam pergantian tahun atau peringatan 17 Agustus. Momen ini bisa dibilang berharga untuk diabadikan.
Ini adalah pengalaman pertamaku memfoto kembang api. Bagiku, tidak membawa DSLR bukanlah sebuah kekurangan. Kamera saku all around juga dapat digunakan untuk memotret kembang api asalkan tahu tata cara penggunaannya.
Sebelum memotret penampilan kembang api utama, terlebih dahulu aku memotret kembang api yang disulut oleh beberapa pengunjung sebagai acuan dalam menyiapkan pengaturan kamera. Aku sendiri nggak tahu kalau posisiku berada tepat di samping pelontar kembang api utama. Alhasil, tidak jarang foto-foto kembang api utama yang kuabadikan dipenuhi “penampakan” asap.
Beberapa hal yang patut diperhatikan ketika memfoto kembang api:
- Gunakan ISO rendah, 50 atau 100.
- Atur kamera ke mode shutter priority dan kecepatan rana 1,5 hingga 2 detik.
- Matikan flash.
- Usahakan menggunakan tripod, jika tidak cari tempat yang kokoh untuk meletakkan kamera.
- Agar kamera tidak bergetar karena tangan, dapat juga memanfaatkan fitur self timer kamera.
Beberapa kendala yang terjadi pada pengalaman pertamaku:
- Komposisi dan Framing. Sulit untuk mengabadikan kembang api secara keseluruhan karena kita tidak tahu di mana dan kapan kembang api itu akan memercikkan bunga apinya. Jalan yang termudah adalah dengan menggunakan lensa lebar. Sayangnya lensa Canon PowerShot A620 kurang lebar dan pemandangan di alun-alun kurang menarik untuk dijadikan foreground foto.
- Fokus. Kalau komposisi dan framing saja sulit, apalagi menentukan fokusnya! Beruntung apabila ada lebih dari satu kembang api yang memercikkan bunga api secara serentak. Kalau itu terjadi kita bisa mengunci fokus ke salah satu bunga api. Jika tidak ada, harus dicari objek di sekitar untuk mengunci fokus.
- Observasi Lokasi. Ada baiknya observasi lokasi terlebih dahulu untuk menentukan perkiraan posisi kembang api. Pelataran alun-alun jelas bukan tempat yang sesuai untuk memfoto kembang api. Aku berharap bisa memfoto di atas atap bangunan.
Pembaca senang memfoto kembang api juga? #senyum.lebar