HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Kota Anak di Biennale Anak

Selasa, 19 Januari 2010, 02:47 WIB

AWAS! Jangan salah menyamakan kata Biennale dengan kata Binal yah! Biennale itu berasal dari perbendaharaan kata bangsa Italia. Artinya, “Dua tahun sekali”.

 

Nah, dari tanggal 16 hingga tanggal 21 Januari 2010, di Taman Budaya Yogyakarta sedang digelar acara bernama Biennale Anak. Lha, apa ini artinya ada anak yang lahir dua tahun sekali?

 

Bukan kayak gitu! Biennale Anak adalah pagelaran seni dengan peserta anak-anak yang diselenggarakan dua tahun sekali.

 

Paham toh? #senyum.lebar

 

 

Acara Biennale Anak merupakan kelanjutan acara Biennale Jogja X yang diselenggarakan pada bulan Desember 2009 silam hingga awal Januari 2010. Biennale Anak ini merupakan pagelaran seni perdana dengan peserta anak-anak yang mengusung nama Biennale.

 

Yang menjadi latar-belakang digelarnya Biennale Anak adalah karena di zaman sekarang ini anak-anak cenderung kehilangan apresiasi terhadap karya seni. Penyebabnya bermacam-macam. Terutama karena gempuran media hiburan dan gaya hidup yang sangat bertolak belakang dari dunia anak.

 

 

Di Biennale Anak ini setiap anak-anak bebas berekspresi, menuangkan fantasi dalam bentuk visual yang tentu saja jauh dari pengaruh orang dewasa. #senyum

 

Aku menyempatkan diri mengunjungi Biennale Anak pada hari Sabtu siang (16/1/2010). Itu karena diundang oleh Aji, salah satu teman bersepeda di Bike2Work. Untuk datang ke acara ini tidak dipungut biaya. Cukup dengan menuliskan nama di daftar hadir.

 

 

Kota Ceria Wonderland

Kebetulan, kunjunganku di Biennale Anak pada siang hari itu bertepatan dengan peresmian Kota Ceria Wonderland. Weh, apa pula itu Kota Cerita Wonderland?

 

Konsep Kota Ceria Wonderland ini serupa seperti wahana Kidzania yang kini sedang naik daun di Jakarta. Kota Cerita Wonderland ini adalah wahana permainan anak. Tentu saja, para "penduduk" di Kota Ceria Wonderland seluruhnya adalah anak-anak. Di sini mereka boleh berprofesi layaknya orang dewasa. Menyenangkan toh? #senyum.lebar

 

 

Jam buka Kota Ceria Wonderland adalah sore hari ketika anak-anak pulang bersekolah. Tapi sayang, Kota Ceria Wonderland hanya ada selama berlangsungnya acara Biennale Anak saja.

 

Pengunjung tidak dipungut biaya untuk bisa menikmati Kota Ceria Wonderland ini. Anak-anak akan mendapatkan sejumlah uang (nama mata uangnya Dolan) dengan cara menukarkan barang bekas layak pakai. Bagi anak yang memiliki tabungan Dolan paling banyak, bisa membawa pulang sebuah sepeda. Wow asyiknya! #senyum.lebar

 

 

Acara peresmian Kota Ceria Wonderland ini dihadiri oleh Pak Herry Zudianto selaku Walikota Jogjakarta dan ditemani Putri selaku Walikota Kota Ceria Wonderland.

 

Salah satu rangkaian acara peresmian Kota Ceria Wonderland ini adalah sesi tanya jawab antara anak-anak dengan Pak Herry. Salah satu topik menarik yang dilontarkan Putri adalah tentang bersepeda. Ternyata, Putri ini kalau pergi ke sekolah menggunakan sepeda, dan ia menginginkan agar Kota Jogja menjadi kota yang ramah bagi pesepeda. Wow, semangat sekali Putri ini!

 

Berhubung Putri tinggal di daerah Jogokariyan, bisalah diracun untuk jadi anggota SPSS, hehehe. #hehehe

 

 

 

Jadi, kalau Pembaca ingin menikmati suasana dunia anak, tak ada salahnya berkunjung ke Biennale Anak. Jangan lupa bawa serta anak-anak ya! #senyum.lebar

 

Namanya...
Tapi kenapa namanya Kota Ceria Wonderland? Campur aduk antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris? Kenapa tidak Kota Ceria Impian atau sejenisnya ya?

NIMBRUNG DI SINI