HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Belalang Goreng Renyah

Jumat, 23 Oktober 2009, 07:03 WIB

Gunungkidul itu salah satu kabupaten di Yogyakarta, terkenal dengan bukit-bukit kapurnya dan alamnya yang kering-kerontang. Melihat yang seperti itu mungkin kita bakal berpikir, ”Kok bisa ya masyarakat disini hidup? Makan apa mereka?”.

 

Diriku menjawab, ”Makan belalang!”.

 


Pernah dijual di Amazon.com tapi cuma diriku yang punya! #hehehe

Ini bukan lelucon karena memang benar kalau sebagian warga Gunungkidul khususnya yang berada di pedesaan kerap mengonsumsi belalang. Buktinya, ada banyak warga yang menjajakan belalang di tepi-tepi jalan. Belalang yang diriku maksud itu berasal dari famili Acrididae yang bernama asing Locust.

 

Nah, hari Sabtu (17/10/2009) sewaktu diriku melintasi Gunungkidul bersama Yuda, kami sempat membeli belalang. Harganya amit-amit mahalnya! Pertama ditawarkan Rp20.000 untuk satu renteng yang isinya lebih dari 50 belalang. Untung Yuda mahir menawar, jadilah itu kami diberi harga Rp10.000.

 

Kami berdua memang penasaran; seperti apa sih rasanya belalang? Untuk itu kita mencoba memasak ini serangga. TKP-nya di dapur seorang kawan di Pacitan (jauh kali!) dengan jam beraksi tengah malam (udah kayak maling!). Resep yang paling mudah itu katanya digoreng renyah. Berbekal buku ”Fried Locust for Dummies” seperti inilah langkah-langkahnya:

 

  1. Cuci bersih belalangnya. Terserah kalau mau pakai sabun. Asal jangan pakai detergen saja. #hehehe
  2. Uleg halus bumbunya. Sederhana aja; bawang putih, bawang merah, dan garam. Boleh juga dikasih penyedap rasa.
  3. Rendam belalang dengan bumbu selama 15 menit biar meresap. Habis itu digoreng deh. Awas gosong karena warna belalang ini langsung berubah jadi cokelat.

 


Hanya diriku seorang yang berani mencuci, mengulek bumbu, dan menggoreng ini belalang. Hiks...

 

Selesai deh. Cara menyantapnya gimana? Repot amat! Langsung aja masukin ke mulut. Rasanya? Kalau kata Yuda gosong. Setelah dikunyah lama, rasanya...hmmm...mirip udang! Serius! Ini udang! Eh belalang maksudku! Tapi kalau mata ditutup pasti awalnya nyangka ini udang! Tapi seenak-enak makanan, paling terasa enaknya kalau dimakan dengan bumbu kasih-sayang....(hueks-cuih!)

 

Kalau ditanya belalang halal atau haram, JELAS HALAL DUNK! Aneh ya, ada serangga bisa dimakan. Tapi ya inilah kuliner budaya bangsa kita dan mungkin juga bukti kalau warga Gunungkidul kesulitan untuk mengonsumsi daging hewan. Ternyata bisa lho hidup makan belalang!

 


...

Apa pembaca juga pernah senang menyantap udang belalang goreng?

NIMBRUNG DI SINI