HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Tips dan Teknik Fotografi Pertunjukan Seni di Malam Hari

Rabu, 19 Maret 2008, 07:14 WIB

Malam kesenian (cultural night) merupakan salah satu rangkaian acara konferensi matematika internasional yang digelar oleh Southeast Asia Mathematical Society (SEAMS). Berhubung aku (yang notabene mahasiswa program studi matematika UGM) termasuk salah satu dari panitia konferensi internasional tersebut, maka aku berkesempatan untuk hadir dalam malam pertunjukan kebudayaan yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 25 Juli 2007.

 

Alasannya, apa lagi kalau bukan untuk memfoto pertunjukan seni. #senyum.lebar

 


Sebenarnya tugas utamaku itu ya mendokumentasikan mereka-mereka ini.
Bukan malah memfoto pementasan seni. #hehehe

 

Pagelaran malam kesenian bertempat di gedung Purna Budaya UGM Koesnadi Hardjosoemantri. Gedung ini masih dalam proses renovasi. Meskipun demikian, di sana sudah disiapkan panggung yang cukup besar sebagai area pertunjukan seni.

 

Sayangnya, latar belakang panggung bukan objek yang menarik untuk difoto. Padahal ya tugasku sebagai panitia di bagian dekorasi yang membuat tampilan latar belakang yang kelak disorot LCD itu, hehehe. #hehehe

 


Panggung pertunjukan kesenian yang nanti malam bakal dimeriahkan oleh sejumlah pementas.

 

Malam kesenian menampilkan sejumlah tari-tarian daerah yang dipentaskan oleh sejumlah UKM kesenian dan juga perhimpunan mahasiswa daerah yang ada di UGM, seperti misalnya Unit Kesenian Jogja Gaya Surakarta, Unit Tari Bali, Perhimpunan Mahasiswa Aceh, dan Perhimpunan Mahasiswa Kalimantan. Selain itu, ada juga penampilan dari keluarga dosen jurusan matematika UGM. Objek fotonya banyak juga kan? #senyum.lebar

 

Malam kesenian dimulai sekitar pukul 7 malam. Ada banyak yang menenteng kamera andalannya masing-masing. Mulai dari kamera poket sampai dengan kamera SLR. Salah satu pemburu foto pada malam hari itu adalah Azwin yang juga merangkap sebagai mahasiswa panitia konferensi. Aku sempat belajar teknik fotografi panggung dari dirinya, yang intinya adalah memotretlah saat pementas berhenti bergerak.

 


Memfoto saat penari berhenti bergerak kadang dapat pose yang kurang pas.

 


Memfoto saat penari bergerak beresiko kabur.

 


Sebisa mungkin latar belakang harus sederhana dan tidak mencolok dibanding penari.

 


Hindari memfoto dengan latar belakang yang menganggu.

 

 


Hati-hati dengan backlight saat latar belakang foto lebih terang.

 


Memotret tari saman adalah tantangan karena gerak para penarinya cepat sekali.

 


Kadang ada momen unik seperti saat penari membetulkan kostumnya.

 

Sebetulnya, waktu itu aku berada dalam pilihan sulit, antara memfoto para penari atau memfoto para peserta konferensi yang sebenarnya adalah tugas utamaku sebagai panitia #hehehe. Pilihan akhirnya jatuh pada mefoto para penari karena aku perhatikan peserta konferensi dan para dosen tampaknya asyik dengan dokumentasinya masing-masing. Tapi ya setelah itu masih bingung juga memilih antara makan atau memfoto. Maklum, namanya juga mahasiswa, butuh asupan gizi tambahan #hehehe. Namanya juga acara konferensi internasional, sudah pasti makanannya enak-enak dong!

 


Nasi goreng sebanyak ini all you can eat. Kalau boleh sih bungkus bawa pulang. #eh

 

Akhir kata, berikut ini beberapa catatan tentang tips dan teknik memfoto pertunjukan seni di malam hari:

 

 


Bercengkerama dengan para pementas setelah acara usai untuk menambah keakraban.

 

Pembaca pernah juga punya pengalaman memotret pertunjukan seni di panggung pas malam hari?

NIMBRUNG DI SINI