Kuliah Kerja Nyata (KKN) antar semester yang digelar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu selalu dilaksanakan pada bulan Juli dan Agustus. Di pertengahan bulan Agustus itu ada tanggal 17. Pastinya semua orang Indonesia sudah tahu dong kalau tanggal 17 Agustus itu adalah hari kemerdekaan negara kita. Sehingga boleh dikata kalau KKN antar semester itu selalu diwarnai dengan agenda perayaan kemerdekaan bangsa kita.
Buat aku yang menghabiskan hidup di kota besar, perayaan kemerdekaan bangsa kita itu paling-paling diisi dengan upacara bendera di sekolah. Aku sendiri nggak pernah terlibat dalam macam-macam lomba, karena toh memang aku nggak pernah keluar rumah #hehehe. Setelah pindah kuliah ke Jogja pun, aku paling-paling menikmati HUT RI dengan motret anak-anak kampung yang lagi lomba.
Memang sih, ada sih lomba yang pesertanya orang dewasa. Tapi entah kenapa aku lebih senang lihat anak-anak lari-lari. Upacara bendera pun aku nggak pernah ikutan lagi. Aku nggak tau tempat di Jogja yang bikin upacara bendera itu pesertanya terbuka untuk umum.
Nah, saat KKN di Desa Kebondalem Kidul sudah menginjak bulan Agustus, kami punya program untuk menyemarakkan perayaan kemerdekaan. Alhasil, kami harus berbaur dengan masyarakat desa dan ikut mengonsep serta membantu pelaksanaan kegiatan tersebut.
Seperti kegiatan 17 Agustus-an pada umumnya, acara yang kami rancang pun nggak jauh-jauh seputar malam tirakatan dan lomba-lomba. Walau kegiatan itu dilangsungkan hanya 1-3 hari saja, tapi persiapannya memakan waktu lama dan menguras banyak tenaga. Nggak ada salahnya kan ikut membantu warga desa? #senyum.lebar
Salah satu program kerja yang bisa dibilang cukup sukses kami selenggarakan adalah Gerak Jalan seluruh Desa Kebondalem Kidul. Kegiatan ini kami selenggarakan sesuai permintaan dari wakil-wakil desa yang menginginkan adanya suatu kegiatan perayaan kemerdekaan yang bisa menyatukan seluruh warga desa.
Rute gerak jalan ini nggak berat, tapi diusahakan melewati wilayah seluruh Desa Kebondalem Kidul. Selain itu, ada pula doorprize yang menanti para peserta Gerak Jalan serta hiburan di Balai Desa. Doorprize-nya juga nggak mahal-mahal kok; ada payung, bantal, lampu, sampai kupon makan mie ayam gratis. Yang penting sesama warga desa turut membagi kebahagiaan kepada yang lain. Senangnya melihat seluruh warga desa menyatu di acara seperti ini.
Hari Minggu (16/8/2009) kemarin aku bersepeda lagi ke Desa Kebondalem Kidul. Ternyata di sana sedang diadakan acara Gerak Jalan seperti yang dulu pernah kami selenggarakan. Memang sih tidak semeriah dulu, isunya karena sudah dekat bulan Puasa.
Aku menyelinap masuk sambil mereka-reka kenangan masa lalu. Ketika harus lembur, mendekorasi, marahan dengan Ayu, sebel sama Wulan, upacara di kecamatan, dan banyak kenangan lain. Kehadiranku ternyata diketahui oleh Yayan yang sedang beraksi jadi MC di Balai Desa. Lewat pengeras suara, kedua MC mengucapkan selamat datang padaku dan terima kasih atas gagasan acara ini yang masih berlanjut hingga sekarang. Aku pulang ke Jogja setelah salat Dzuhur.
Kenanganku mendadak kacau. Tulisanku selesai sampai di sini deh. #hehehe
asik ya KKN...saya dulu di kampus nggak ada KKN-KKNan.
ternyata belum ya?
Soalnya dulu pas kuliah gue gak ada KKN lagi lhooo
anw, walaaupun penuh dengan sejuta sebel, ngambek sama si A, si B atao gimana tapi pasti kamu dpt byk pengalaman kan Wij...
Lah, aku kan anak kabupaten, disebut \"Malang corek\" [kaya ga termasuk Malang aja...Hei, aku masih anak Malaang!!] yang jelas punya kampung lah...eh, bukan kampung dink, dusun! (tambah mlosok maneh) :D
Kapan ya terakhir ikut acara di kampung?! rasanya sudah lama sekali... Y-Y
Dirimu anak kota toh Nur? mana punya kampung?
Oiya mungkin jg karena menjelang puasa, jd acara2 agak kurang ramai. Orang bersiap diri baik materi or non materi utk mhadapi puasa.
itu tadi titik komaku dieliminasi sama webmu, emoticonku jadi jelek tinggal huruf p-nya doang.
aku kemaren minggu juga ikut gerak jalan lho di desaku, aku udah bikin artikelnya tapi flashdiskku rusak jadinya ndak jadi dipublish deh.