HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Itu Kopi Makan Uang Saya!

Sabtu, 8 Agustus 2009, 09:01 WIB

Kopi. Teh. Kopi. Teh. Kopi. Teh. Dua minuman itu sering jadi pilihan favorit masyarakat kita untuk mengawali hari di pagi hari.

 

Kalau air putih? Wah, silakan jadi pilihan nomer sekian deh! #hehehe

 

Antara kopi dengan teh, boleh kalau aku sebut kopi lebih populer ketimbang teh. Buktinya, ada banyak warung kopi tapi sedikit ada warung teh. Yang jelas, pakem bahwa minum kopi manjur bikin mata melek masih mengakar di otak kita. #hehehe

 


Sudahkah Pembaca minum kopi hari ini?

 

Alhasil, mayoritas warga Indonesia itu butuh minum kopi. Nah, ada banyak cara untuk mewujudkannya. Kalau dirangkum, mungkin jadi dua poin di bawah ini:

 

  1. Beli bubuk kopi di pasar, rebus air, dan siapkan gula untuk membuat kopi tubruk. Mau yang praktis? Beli aja kopi sachet! Entah itu kopi biasa, kopi susu, kopi moka, sampai kopi bernama asing seperti Vanilla Latte. Semua itu bisa didapat dengan harga yang murah-meriah.
  2. Kalau memang persediaan bubuk kopi di rumah habis dan kepingin banget meneguk kopi, sambangi aja warung kopi. Mau yang murah-meriah macam angkringan, atau yang mahal-berkelas macam yang ada di mall-mall semuanya menyajikan kopi siap santap. Mudah kan?

 

Sebenarnya ada cara ketiga untuk bisa minum kopi, tapi di Indonesia kurang populer aja. Yaitu, membeli segelas kopi di vending machine.

 


Ini namanya vending machine. Bahasa Indonesianya apa ya?

 

Terus terang, awalnya orang kampungan ndeso macam aku ini nggak ngerti yang namanya vending machine. Baru setelah diterangkan kalau makhluk itu adalah mesin yang bisa bikin kopi sendiri, barulah aku ngeh.

 

Kalau mau contoh, mungkin bisa membayangkan mesin kopi yang ada di sitkom Camera Cafe yang pernah diputar di Metro TV. Kalau mau melihat langsung, datang aja di ruang tunggu Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta.

 


Mau semanis apa rasa kopinya?

 

Kayaknya, pemerintah kita pingin mengenalkan teknologi ke warganya, maksudnya biar warga kita nggak kampungan ndeso banget sperti aku ini. Tapi, buat sebagian warga Jakarta, jarang-jarang mereka bisa lihat mesin seperti ini. Maklum, meninggalkan mesin keren ini di tempat umum kan rawan dirusak orang yang nggak nggenah. Jadi, mesin kopi ini walaupun fungsinya sederhana tapi terkesan spektakuler!

 

Lihat saja, berapa banyak orang yang melongo melihat uangnya raib dimakan ini mesin. Tapi itu mesin pinter juga, karena dia ngelepeh uang lima ribu ku yang rusak kucel itu. #hehehe

 


Tontonan yang jarang-jarang bisa disaksikan setiap hari. #hehehe

 

Emang nggak murah sih harga segelas kopi ukuran 200 ml itu. Tapi ya itu. Cara kita mendapatkan kopi; mulai dari mesin itu makan uang, tekan-tekan tombol, sampai nunggu air kopi berhenti ngucur itu jadi sensasi tersendiri.

 

Eh, rasa kopinya sendiri gimana? Ah, udahlah nggak usah dibahas! #hehehe

 

Yang penting, buat orang ndeso macam diriku ini, kopi yang bisa makan uang itu lebih menarik ketimbang rasa kopinya. Hehehehe. #hehehe

 

Pembaca pernah minum kopi dari vending machine seperti ini?

 

Antara Kopi dan Teh...
Aku lebih milih teh, tapi kalau disediakan kopi juga, aku lebih milih teh dicampur kopi.Apa ada yang jual kombinasi maut kayak gitu? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI