HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Malam-Malam Mampir ke Galabo Ah

Rabu, 1 Juli 2009, 08:14 WIB

Nggak pandang waktu, nggak pandang bulu. Siapa pun yang punya perut, bisa keroncongan. Ya toh? #senyum.lebar

 

Hari Selasa (23/6/2009), setelah usai menggelar acara seribu hari Eyang Putri di rumah Solo, keluarga besar kelaparan. Tapi di rumah Solo sama sekali nggak ada makanan. Lha, enaknya cari makan di mana ya? Apa di kota Solo masih ada tempat makan yang masih buka lewat pukul 10 malam?

 

Jawabannya jelas ada! Plus, terbukti sahih karena hampir setiap personil keluarga besar pernah ke sana pas masih muda dulu, kecuali aku. Kan pas zamannya mereka muda aku belum lahir, hahaha. #senyum.lebar

 


Kapan lagi bisa makan bareng sama Pakdhe, Budhe, Om, dan Tante? #senyum.lebar

 

Tempat Makam Malam di Solo

Tempat makan yang dimaksud bernama Galabo yang punya kepanjangan Gladag Langen Bogan. Galabo ini semacam akronim yang kalau dipecah-pecah per kata punya arti seperti di bawah ini.

 

Gladag = Suatu perempatan di kota Solo dekat dengan Alun-Alun Utara
Langen = Kesukaan, Kenikmatan, Favorit
Bogan = Kuliner, Masakan
Silakan dirangkai sendiri untuk mendapatkan makna Galabo. #senyum

 


Wuih, ada juga mainan anak di sini! Tapi kok sudah malam ini anak-anak masih pada melek ya?

 

Nah, selepas jam 6 sore, Jl. Mayor Sunarso itu disulap menjadi pusat jajanan andalan Pemkot Solo yang bernama Galabo ini. Di Galabo ada sekitar 60-an gerobak penjaja kuliner. Sebagian besar merupakan perwakilan dari kuliner yang sudah terkenal di Kota Solo.

 

Bagusnya lagi, Pemkot Solo juga menggandeng Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) untuk mengendalikan dan menjaga kualitas kuliner yang dijajakan di tempat ini. Selain itu, di beberapa titik juga terdapat wastafel untuk mencuci tangan. Cukup higienis ya. Setidaknya lebih adem di hati daripada bersantap di pinggir kaki lima pada umumnya, hehehe. #hehehe

 


Sebelum makan cuci tangan dulu yah!

 

Sebelum berburu kuliner, pengunjung bisa menyimak daftar gerobak yang mangkal di Galabo. Dari namanya sih terdengar unik, ada Wedang Dongo, Rawon Penjara, Kambing Oven dll.

 


Berani ngicip sate ular? #senyum.lebar

 

Pilihanku di malam itu jatuh ke Bubur Ayam Bu Dewi. Satu mangkuk bubur dihiasi berbagai macam lauk seperti suwiran ayam, suwiran cakwee, remahan pangsit, dan irisan telur pindang. Harganya kalau nggak salah cuma Rp6.500. Ini yang membuat diriku semakin cinta dengan kota-kota di Jawa, karena di sana masih ada makanan enak yang murah meriah seperti ini. #senyum.lebar

 


Bubur Ayam Bu Dewi yang okeh punyah. #senyum.lebar

 

Kelap-Kelip Kitiran

Aku menikmati cerahnya langit malam kota Solo sambil menyantap bubur. Ndilalah, aku melihat sesuatu berwarna biru-merah kedap-kedip turun dari langit. Awalnya kupikir itu makhluk hidup spesies baru. Eh, ternyata itu cuma mainan spesies baru. #hehehe

 

Nama mainan itu kitiran. Mainan kitiran ini kalau dilontarkan ke udara bisa berputar-putar dan turun secara perlahan. Uniknya, di mainan ini ada rangkaian elektronik LED sederhana yang bisa kedap-kedip merah-biru.

 


Mainan kreatif namanya Kitiran (kanan) dan pelontarnya (kiri).

 


Bisa nyala kelap-kelip, wooo...

Mekanisme mengaktifkannya pun sederhana, hanya tinggal menarik katup sedotan plastik yang ada di ujung kitiran ke arah atas. Bagaimana bisa seperti itu, silakan tanyakan ke anak-anak Elins UGM deh.

 

Kreatif juga yang menemukan mainan ini. Berpotensi banget untuk jadi produk industri kreatif. Di Galabo, penjual kitiran ini hanya seorang dan satu kitiran dihargai Rp5.000. Nggak boleh ditawar pula. #hehehe

 

 

Galabo memang asyik dijadikan tempat nongkrong di malam hari di kota Solo. Tapi, kalau Pembaca memperhatikan foto di awal artikel ini, hujan adalah satu-satunya musuh Galabo. Bubarlah pengunjung kalau hujan turun, hahaha #senyum.lebar.

 

Selain itu ruas Jl. Mayor Sunarso yang panjangnya hampir 1 km ini hanya dipadati pengunjung di sisi barat yang dekat Jl. Slamet Riyadi. Deretan grobak di sisi timur seakan sepi pengunjung. Hmmm, apa mungkin karena kami datangnya sudah terlalu malam ya?

 

Jadi, kalau Pembaca kebetulan singgah di Kota Solo dan kelaparan malam-malam, bisa lho dicoba mampir ke Galabo. Asal jangan bingung saja memilih santapannya. #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI