HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Krisis Air

Selasa, 30 Desember 2008, 09:18 WIB

Mungkin banyak Pembaca blog-ku sekalian yang bertanya-tanya, kenapa belakangan ini artikel ini selalu bertengger di halaman utama. Yah, alasannya sih karena aku sedang melombakan blog milikku ini di Kompetisi Website Kompas MuDA – IM3.

 

Salah satu syarat untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut adalah blog yang diikutsertakan memuat tulisan dengan tema ”Jadilah Sahabat Bumi”. Tidak salah memang kalau isu pemanasan global (global warming) yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan di tahun 2008 ini sengaja diangkat Kompas MuDA agar masyarakat luas – khususnya para anak muda – lebih peka terhadap lingkungannya. Melalui artikel ini aku ingin mengajak Pembaca semua, terutama diriku sendiri untuk lebih memperhatikan lingkungan di sekitar kita, terutama air.

 


 

Air di bumi kita bisa muncul dari mana saja. Dari laut, dari sungai, dari hujan. Apalagi di bulan Desember-Januari ini yang notabene adalah musim hujan.

 

Dari sekian banyak sumber air itu, kenapa juga kita harus menghemat air? Perlu diingat bahwa air bukan sumber daya alam yang tidak terbatas. Air juga terbatas, apalagi air bersih yang senantiasa kita pergunakan setiap harinya. Isu krisis air yang muncul akhir-akhir ini adalah berkaitan dengan penyediaan air minum, penurunan cadangan air tanah, polusi air, dan terbatasnya sumber air.

 

Mari kita tengok Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Di sana kerap terjadi kasus kekeringan yang berkepanjangan. Malah pada harian Kompas edisi Yogyakarta (27/12/2008), dikabarkan pemerintah setempat berencana menaikkan tarif minimum air bersih dengan alasan untuk mengatasi bencana kekeringan.

 

Wah, sepertinya air bersih tidak lagi dapat dinikmati setiap orang. Malah, mungkin suatu saat air bersih akan menjadi barang yang amat-sangat-langka.

 

Panduan Hemat Air

Aku selalu berusaha untuk melakukan penghematan, hemat air, hemat listrik, hemat bahan bakar, pokoknya hemat apa pun yang bisa dihemat. Toh, sifat hemat bukankah sudah menjadi sifat yang identik dengan anak kos? Hehehe. Berkaitan dengan penghematan air, berikut adalah beberapa langkah yang telah aku lakukan untuk bisa menghemat penggunaan air di rumah.

 

  1. Sebelum tidur, aku mengecek apakah ada keran di rumah yang masih mengalirkan air. Selain untuk menghemat air, juga bisa untuk menghemat listrik karena pompa air tidak perlu terus-menerus menyala. Tapi lain soal kalau ternyata kerannya bocor dan perlu diperbaiki #hehehe
  2. Membuang sampah pada tempatnya. Ini penting! Pengalamanku, saluran pembuangan air di rumah sering macet karena tersumbat oleh sampah semisal plastik. Macetnya saluran air berarti menghalangi laju air untuk kembali meresap ke dalam tanah.
  3. Membuang biji-biji buah-buahan ke halaman. Ini tidak melanggar aturan ”Membuang Sampah Pada Tempatnya” lho. Menurutku tempat sampah untuk biji-biji buah-buahan ya di halaman, di tanah. Syukur-syukur biji-biji tersebut bisa tumbuh besar menjadi pohon yang akan memperkaya cadangan air tanah. Ini aksi penghijauan lho! Tetapi seringnya aku dimarahi karena bisa-bisa halaman rumahku menjadi hutan. Hehehe.
  4. Satu kelakuan Pembacalanku yang sangat aku yakini menghemat air dan senantiasa kulakukan setiap hari adalah...mandi hanya sehari sekali. Hahaha. Bagi sebagian besar orang, mandi sehari sekali mungkin terkesan jorok. Akan tetapi bagiku, khususnya keluargaku, mandi sekali sehari bukanlah aib yang mesti ditutup-tutupi. Hehehe.

 

Setelah kalian menyimak keempat poin diatas, apa lalu kalian menganggap aku melakukan perbuatan yang aneh? Memang iya sih, tapi setidaknya aku sudah berusaha kan? Aku tidak mau gara-gara aku menyepelekan soal air, terus air jadi berbalik memusuhi kita. Kekeringan dan banjir adalah beberapa contohnya. Makanya kita harus baik-baik dengan air, menjaga hubungan dengan air seperti layaknya sahabat. Jangan hanya dekat ketika kita butuh saja. Ayo kita bersahabat dengan air!

NIMBRUNG DI SINI