Kepopuleran bakmi Pele ini katanya sih sudah melegenda di seantero penjuru kota Yogyakarta. Warung bakmi yang buka dari pukul 5 sore sampai 11 malam ini seakan enggan berbagi gelar kepopuleran dengan bakmi Kadin. Dua-duanya sama-sama enak, sama-sama laris, sama-sama mengundang penikmatnya untuk bernostalgia ke sana lagi, lagi, dan lagi.
Nah, di hari Senin malam (15/12/2008), aku kembali mampir di warung Bakmi Pele yang terletak di selatan Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta bareng dua makhluk Math ’05, Wayan dan Ratieh. #senyum.lebar
Dua orang itu (terutama Ratieh sih #hehehe) sudah lama merengek-rengek minta diajak makan ke bakmi Pele. Mereka selalu mencari 1001 alasan supaya aku mengantar mereka makan di sana.
Eh, barangkali lebih tepat kalau disebut sebagai memeras ya? #hehehe Itu karena ujung-ujungnya pasti aku yang disuruh bayar. Nggak disubsidi pula #hiks. Ditambah lagi aku harus mengantar-jemput mereka dari kos ke warung bakmi Pele. Duh!
Singkat cerita, kami pun akhirnya bersantap malam bertiga di warung Bakmi Pele. Tentu sambil diiringi pandangan-dan-tatapan aneh dari para pelayan serta pengunjung. Sebabnya? Karena kami di sana paling heboh sendiri! Nggak ada bedanya kelakuan antara di kampus sama di warung bakmi. #senyum.lebar Sudah begitu makannya lama lagi (nah kalau ini sih gara-gara Ratieh) dan juga nggak habis (yang ini Ratieh lagi #hehehe).
Berhubung aku memang doyan bakmi Jawa, sudah pastilah kuberi skor nyaris sempurna (karena nggak ada yang sempurna di dunia ini #hehehe) untuk sajian bakmi Pele ini. Nah, biar adil gimana kalau kita simak pendapat dua wanita asal pulau Lombok itu tentang bakmi Pele ini. Siapa tahu, beda pulau, beda lidah, beda pula rating-nya. #senyum.lebar
Ratieh
Suasana :
Pelayanan :
Penyajian :
Rasa :
Menu: Bakmi (kuning) goreng dan es teh.
Apa ya...bingung ne...Sebenernya aku bingung, tempat ini tu terkenal banget tapi kok (rasanya) biasa aja...
Wayan
Suasana :
Pelayanan :
Penyajian :
Rasa :
Menu: Bakmi (kuning dan putih) Goreng dan Wedang Jahe.
Kok tempat cukanya kayak bekas tempat bedak....ga banget! Rasanya manis, Jawa banget padahal aku pingin pedes. Aku cari sumpit kok ga ada ya? Hiks. Aku baru tau kalo jahe anget tu pake gula Jawa.
Nah, walau komentar mereka berbeda-beda, tapi mereka berdua merekomendasikan warung ini sebagai tempat makan (yang lumayan) enak di Jogja. Uang sebesar Rp42.000 adalah dana yang kami aku! keluarkan untuk bersantap bertiga di warung bakmi Pele. Kalau dibagi rata tiga orang, ya masing-masing menanggung sebesar Rp14.000 lah. Harga segitu itu lumayan standar menurut mereka.
Nah, Pembaca penasaran ingin mencicip bakmi Pele ini? Tolong kali ini jangan peras aku ya.... #bangkrut
Suasana menyangkut tentang tata-letak perabot dan kebersihan tempat makan.Pelayanan disangkut-pautkan dengan sikap pelayan dan juga lamanya makanan dimasak.Penyajian adalah mengenai tata-cara penyajian makanan di piring.Rasa ini yang terpenting, biarkan lidah yang menilai! #senyum.lebar
NIMBRUNG DI SINI
-
#KYUSOKU BIHAKURabu, 3 Sep 2014, 01:00 WIBtepate sebelah mana mas?Alun-alun utara toh Mas, di sisi timur yang paling selatan ituh
-
#IANRabu, 24 Jul 2013, 10:49 WIBCoba deh MIE UNCAL,. liat cara penyajianya, jangan heboh & melongo ya,.. di perempatan Jl.Taman Siswa, buka kira2 mau maghrib sampai malam,..Saya pernah ke sana tengah malam dan memang akrobatnya selalu tepat sasaran, hahaha.