Apa ada yang keberatan dengan foto pembuka artikel ini? Karena fotonya tidak sesuai dengan judul artikel? #senyum.lebar
Wah, apa pun alasan Pembaca sekalian (khusus bagi yang keberatan lho #hehehe) harap maklum saja, soalnya aku kan memang "lahir" di Fakultas MIPA UGM. Jadi, nggak salah dong, kalau aku mendukung almamaterku sendiri di acara Lomba Gerak Jalan Indah dalam rangka Dies Natalis UGM ke-59 yang jatuh pada hari Sabtu (13/12/2008).
Aku bisa datang di acara tersebut tidak karena kebetulan atau karena kurang kerjaan. Tetapi memang karena diundang (harap dibaca jelas-jelas Pembaca, di-un-dang, paham?) secara resmi, pakai surat bertanda-tangan oleh Satuan Resimen Mahasiswa UGM atau yang akrab disapa Menwa UGM.
Yah, mungkin surat undangan (yang kupikir salah alamat #hehehe) itu akibat aku pernah dapat tugas di Menwa UGM untuk mendokumentasikan personil-personilnya. Tapi, yang aku heran kenapa Eka (sekarang sering banget aku kemana-mana bareng dia, bukan karena dia ngira aku Fitrah kan?) yang tidak-pernah-sekalipun berkutat dengan Menwa bisa dapet surat undangan juga? Aku tahu! Mungkin saja pihak yang mengundang nggak kepingin aku mati kutu sendirian di sana. Apa iya? #hehehe
Setelah Eka mencermati, surat undangan itu hanya mengundang kami berdua untuk hadir di acara pembukaan. Berarti, bukan ikut gerak jalannya, yang berarti pupus sudah impianku mendapatkan doorprize bebek atau hadiah pertama 5 juta rupiah dengan Trofi Rektor UGM. #hiks
Tapi lega juga, soalnya kalau ikut per tim harus membayar uang pendaftaran Rp100.000 dan rute gerak jalannya... wew... mantap jauhnya! Jadi, aku dan Eka datang di pagi hari dengan tugas masing-masing. Eka yang berpakaian sopan, duduk di deretan bangku undangan yang banyak diisi "pejabat-pejabat" UGM. Sedangkan aku yang belum mandi, kaos oblongan, dan laper pingin-makan-bubur-kacang-ijo, bertugas mendokumentasikan segala kejadian unik-aneh-menarik di sekitar lapangan Grha Sabha Pramana UGM, tempat berkumpulnya para peserta lomba gerak jalan.
Let’s hunt everybody!
Pesertanya lumayan banyak. Ada sekitar 40-an tim yang berpartisipasi. Tim-tim itu berasal dari dua generasi. Generasi tua alias para dosen beserta staff fakultas dan generasi muda yang sudah pasti mahasiswa.
Tim-tim itu cukup kompak, mulai dari gerakan, yel-yel, pakaian, celana, sepatu, hingga atribut lain yang dikenakan (wah, habis berapa rupiah ya buat mendandani satu tim?). Dari sekian banyak tim, yang menarik adalah tim undangan yang beranggotakan Mahasiswa ISI Yogyakarta. Mereka tampil nyentrik dengan kostum ala negeri tirai bambu dan juga punya ekspresi yang tidak kalah unik.
Memang di sana yang muda-muda sepertinya sudah putus urat malunya. Semisal dari pakaian yang mereka kenakan bisa ditebak mereka berasal dari kelompok atau fakultas mana. Sedangkan yang tua, walau dandanannya terkesan formal tapi mereka sangat lantang meneriakkan yel-yel mereka.
Wah-wah-wah, meriah sekali suasana di pagi hari itu. Jarang-jarang melihat seluruh civitas akademika UGM bersatu padu, gayeng, di kegiatan yang menggembirakan seperti ini. Untuk ke depan, semoga acara gerak jalan ini masih tetap berlanjut dan terima kasih buat undangannya ya Menwa! #senyum.lebar
Pagi hari itu mendung. Ketika matahari terik aku pakai ISO 100 dan ketika mendung aku pakai ISO 400. Untuk mengisolasi obyek, aku sengaja membuka diafragma ke f/5.6 dan menggunakan panjang lensa terpanjang. Untung acaranya di pagi hari, jadi tidak perlu khawatir gambarnya blur karena cahaya matahari melimpah.
yang aku lihat orang pada latihan gerak jalan kemarin-kemarin.
sampai-sampai 3 Undangan khusus yang aku layangkan ke MIPA (Dekan MIPA & 2 Mhs MAth) jadi terabaikan.Maaf za.. aq pikir sms yang km kirim Berarti 'G bisa dateng..'
But Thx Alot!!!
siang2 Ko' km g keliatan to mz,,he4
dapet Snack kn!!??!