HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Meriahnya Jogja Java Carnival 2008

Rabu, 29 Oktober 2008, 10:37 WIB

Kota Yogyakarta selalu menggelar serangkaian kegiatan bertema budaya dalam menyambut hari ulang tahunnya. Tidak ketinggalan untuk tahun 2008 ini, tema yang diangkat adalah “Celebration of Cultural Unity”. Berbagai macam kegiatan diselenggarakan dari tanggal 20 sampai 25 Oktober 2008. Rangkaian kegiatan itu adalah Festival Kethoprak, Jogja Kuliner Expo, Festival Langen Carito, Jogja Bike & Drive Week, Jogja Great Sale, Pentas Seni 45 Kelurahan, Rally Wisata Motor, Gamelan Gaul, Fashion Dance & Cultural Gathering, Asia Tri Jogja, dan Jogja Java Carnival.

 

Yang terakhir disebut tidak lain adalah kirab budaya, pawai yang diikuti oleh seluruh elemen Kota Yogyakarta. Jogja Java Carnival diadakan pada hari Sabtu (25/10/2008) dan berbeda dari kirab-kirab yang pernah diselenggarakan sebelumnya karena Jogja Java Carnival diselenggarakan pada malam hari!

 

Kondisi dan Lokasi

Rute Jogja Java Carnival dimulai dari Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta dan berakhir di Taman Parkir Abu Bakar Ali melalui Jl.Malioboro. Kirab dimulai pada pukul 19.00 dan berkat publikasi (berupa baliho) yang telah tersebar jauh hari di berbagai sudut Kota Yogyakarta, maka jumlah pengunjung yang memadati Jl.Malioboro berjumlah sekitar 200 ribu orang! Kondisi Kota Yogyakarta pada hari itu mendung, walau begitu dengan gelapnya malam tidak masalah untuk mengikutsertakan langit sebagai latar belakang foto.

 

 

It’s Hunting Time

Sebenarnya aku diajak oleh Pakdhe Prap untuk memotret bukan pada saat peserta karnaval beratraksi di jalan, melainkan saat mereka sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti karnaval. Akan tetapi, berhubung di sore harinya aku masih berada di Prambanan untuk silaturahmi KKN, aku baru bisa bergabung dengan Pakdhe Prap pada pukul 18.00.

 

Untuk menyiasati gelapnya malam, aku terpaksa menggenjot ISO ke 800 atau 1.600. Beruntung masih ada cahaya dari lampu sorot yang bisa membantu meningkatkan durasi shutter ke 1/20 detik.

 

Tapi untuk bisa mengambil foto di acara Jogja Java Carnival  sungguh tidak nyaman! Banyaknya pengunjung membuatku harus rela berdesak-desakan untuk bisa mencuri sudut pandang terbaik dari pengunjung dan juga dari juru foto lain. Pukul 21.30 aku terpaksa menyerah, meninggalkan Jl.Malioboro dan mengakhiri sesi pemotretan di malam hari itu.

 

 

 

 

Kepada Panitia

Untuk panitia penyelenggara, harap diperhatikan penempatan dan pengaturan peserta pawai dan juga pengunjung. Karena dengan situasi jalan yang dipenuhi ratusan ribu pengunjung, sangat sulit bagi peserta pawai untuk bergerak maju apalagi melakukan atraksi. Pengunjung pun menjadi tidak nyaman dalam menyaksikan pawai.

 

Untuk ke depannya jika ingin menyelenggarakan pawai pada malam hari, harap juga dimulai lebih awal misalnya pukul 18.00 dan juga memilih lokasi jalan yang lebih lebar.

 

Juru Foto Lain...

Pada hari itu aku juga bertemu dua fotografer yang masih duduk di bangku kuliah. Ada Tyo, mahasiswa Arsitektur UGM 2003 yang bersenjatakan EOS 450D. Serta Rifka, mahasiswi Ilmu Komunikasi UGM 2008 yang hanya berbekal nekat dan kamera poket. Aku kembali dari Alun-Alun Utara ke Stasiun Tugu dengan mengajak serta Rifka, karena mahasiswi asal Medan itu tidak tahu arah pulang! Ckckckck...

NIMBRUNG DI SINI