HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Misteri Patok Kilometer Jogja - Solo km 4 di Foto Tua

Kamis, 22 Agustus 2019, 02:59 WIB

Patok jalan atau lebih tepatnya patok kilometer. Benda ini tegak berdiri di pinggir-pinggir jalan besar penghubung kecamatan, kabupaten, kota, atau provinsi. Bertuliskan susunan huruf dan angka yang bisa jadi semakin terabaikan dari penglihatan pengguna jalan seiring dengan canggihnya teknologi Google Maps. #hehehe

 

Yang jelas, patok kilometer di pinggir jalan itu menunjukkan: 

 

  1. perkiraan jarak tempuh X kilometer menuju titik tujuan, dan
  2. perkiraan jarak tempuh Y kilometer dari titik asal.

 

Kemudian, karena hobi mengulik-ulik cerita-cerita sejarah di jagat maya, ketemulah dengan salah satu foto hitam-putih di bawah ini. Foto ini lumayan populer di artikel-artikel sejarah yang berkaitan dengan topik Operatie Kraai, “Politionele Actie, atau “Agresi Militer Belanda II”.

 

Foto ini dibuat oleh fotografer ANP (Algemeen Nederlands Persbureau BV) bernama ANETA pada tanggal 27 Desember 1948. Seperti yang bisa dilihat, foto ini menampilkan dua tentara Belanda di dekat suatu patok kilometer. 

 


Foto di atas terindeks di arsip ANP ini sebagaimana yang termuat pada artikel ini.

 

Agresi Militer Belanda II...

Timeline singkatnya:

  • Dari Maret 1942 hingga Agustus 1945, Indonesia berada di bawah kendali militer Jepang.
  • Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu akibat kota Nagasaki dan Hiroshima dibom atom.
  • Tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan M. Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
  • Pemerintah Belanda tidak menerima kemerdekaan Indonesia karena menganggap Indonesia masih daerah koloni Belanda yang “sementara” jatuh ke tangan Jepang semasa Perang Dunia II.
  • Pasukan militer Belanda dikirim kembali ke Indonesia untuk membasmi pihak-pihak revolusioner.
  • Tanggal 19 Desember 1948, Pemerintah Belanda melaksanakan Operatie Kraai (Operasi Gagak) yang bertujuan menyerang Yogyakarta sebagai ibukota negara dan menangkap pejabat-pejabat pemerintahan.

 

Kembali ke foto patok kilometer hitam-putih di atas. Berdasarkan

 

  1. Angka dan tulisan yang tertera pada patok, 
  2. Rumus patok kilometer pada paragraf kedua tulisan ini, dan 
  3. Arah hadap pria yang memegang senapan

 

dapat disimpulkan bahwa

 

  1. Kota Jogja berjarak sekitar 4 km dari lokasi patok,
  2. Kota Solo berjarak sekitar 61 km dari lokasi patok, dan
  3. Patok kilometer tersebut berada di wilayah Yogyakarta.

 

Kemudian, pertanyaan yang membuat penasaran adalah,

 

“Di mana persisnya letak patok kilometer itu?”

 

Sebetulnya itu bukan pertanyaan sulit. Patok kilometer biasanya berdiri di pinggir jalan besar. Satu-satunya jalan besar yang menghubungkan Kota Jogja dan Kota Solo ya adalah Jl. Raya Yogyakarta – Solo. Mendekati wilayah Kota Jogja, Jl. Raya Yogyakarta – Solo terbagi menjadi ruas

 

  1. Jl. Laksda Adisucipto,
  2. Jl. Urip Sumoharjo, dan
  3. Jl. Jenderal Sudirman.

 

Kebetulan, karena sering wira-wiri di seputaran UIN Sunan Kalijaga, patok kilometer Jogja – Solo km 5 seperti pada foto di bawah ini sering terlihat mata. Patok kilometer ini tepatnya berada 

 

  1. di kawasan simpang tiga UIN Sunan Kalijaga, 
  2. di sisi selatan Jl. Laksda Adisucipto, 
  3. di dalam area taman pinggir trotoar,
  4. di dekat lampu lalu lintas, dan
  5. di ujung selatan marka zebra cross.

 

 

Logikanya, patok kilometer Jogja – Solo km 4 yang termuat pada foto jadul di atas itu kan hanya berjarak satu kilometer ke arah barat dari patok kilometer di simpang tiga UIN Sunan Kalijaga toh?

 

Akan tetapi, berkali-kali lewat Jl. Laksda Adisucipto dilanjut Jl. Urip Sumoharjo ke Jl. Jenderal Sudirman, patok kilometer Jogja – Solo km 4 blas sama sekali nggak pernah terlihat!

 

Apa memang patoknya sudah tidak ada?

Apa memang mata ini minusnya sudah semakin bertambah? #eh

 

Untungnya, patok kilometer Jogja – Solo km 3 masih terlihat mata. Patok ini berada 

 

  1. di sisi selatan Jl. Jenderal Sudirman,
  2. di taman samping trotoar, di luar (utara) RS Bethesda, dan
  3. berseberangan dengan pintu masuk klinik Praktik Dokter Bersama.

 

 

Jadi, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa 

 

Patok kilometer Jogja – Solo km 4 itu berada di antara simpang tiga UIN Sunan Kalijaga dan RS Bethesda.

 

Jangan-jangan patok kilometer Jogja – Solo km 4 itu berada di kawasan pertokoan Jl. Urip Sumoharjo?

 

Kalau memang benar letaknya di sana, besar kemungkinan patok kilometer Jogja – Solo km 4 itu memang sudah tergusur oleh toko-toko. 

 

Supaya lebih yakin, Google Maps pun diberdayakan. Ditarik garis antara simpang tiga UIN Sunan Kalijaga dan RS Bethesda. Lalu, dari garis tersebut dicari titik tengahnya. Di sanalah kemungkinan patok kilometer Jogja – Solo km 4 berada.

 

Teori yang sangat masuk akal toh? #senyum.lebar

 

 

Heee? Depan Politeknik LPP (Lembaga Pendidikan Perkebunan)? 

Baratnya bioskop Empire XXI plus lahan eks bioskop Regent yang dulu musnah terbakar? 

 

Jadi ya ketika suatu ketika melewati Jl. Urip Sumoharjo di depan LPP, mata mulai mencari-cari keberadaan patok kilometer Jogja – Solo km 4 yang misterius itu. Untung satpam LPP nggak curiga. #hehehe 

 

Eh betul! patok kilometer Jogja – Solo km 4 itu ada di sana! #senyum.lebar

 

 

Tapi, wujudnya kok mengenaskan? Sudah tulisan dan hurufnya hilang, setengah terpendam tanah, pun tidak bercat kuning mencolok seperti saudara-saudaranya. Ditambah lagi, rimbunnya daun lili laba-laba atau bunga bakung (Hymenocallis sp) menyamarkan keberadaannya.

 

Serasa menemukan harta karun. #senyum.lebar

Puas, sudah menemukan patok kilometer bersejarah. 

Mungkin hanya segelintir orang yang penasaran dengan keberadaannya saat ini. #senyum

 

Sulit dibayangkan ya? Dulu, Jl. Urip Sumoharjo ini pernah menjadi tempat yang “panas”. Mungkin beberapa peluru pernah ditembakkan di sekitar jalan ini.

 

 

Meskipun misteri keberadaan patok kilometer pada foto hitam-putih di atas sudah terpecahkan, masih ada satu hal yang membuat penasaran. Tidak lain, tentang bangunan-bangunan yang berada di belakang dua tentara. 

 

Apakah bangunan tersebut adalah cikal bakal Politeknik LPP? Ataukah rumah-rumah warga? Lahan yang sekarang menjadi Politeknik LPP itu dahulunya kan lapangan pacuan kuda.

 

Ini juga, mungkin nggak semua orang tahu, dahulu kala ada lapangan pacuan kuda di Kota Jogja.

NIMBRUNG DI SINI