“Kula ajeng teng tegal seberang nika,”
adalah sepotong kalimat yang diucapkan oleh seorang simbah putri berkerudung pink, berkain jarit, dan bertongkat yang ditujukan kepada Dwi pada Sabtu pagi (6/1/2018) silam.
Suatu kalimat yang maknanya sederhana sekali. Simbah hendak menuju ke ladang (tegal) yang ada di seberang sana dengan berjalan kaki.
Seberang mana?
Seberang sungai besar (yang aku nggak tahu namanya #hehehe) yang melintasi wilayah pedesaan di Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Lalu kenapa?
Jalur yang dilalui oleh simbah putri dalam rangka menyeberangi sungai itu cetar membahana! #senyum.lebar
Yang demikian ini membuat aku dan sang istri terlucyu buru-buru mengeluarkan kamera dari dalam tas. Sejurus kemudian membidik momen saat simbah putri menyeberangi jembatan.
Setelah sebagian besar jembatan gantung ikonik di Yogyakarta musnah akibat dihantam badai Cempaka pada awal Desember 2017 silam, alhasil jembatan gantung di Jawa Tengah pun menjadi pelampiasan terdekat.
Salah satunya adalah jembatan gantung pada artikel ini. Jembatan ini menghubungkan Desa Kalisemo dengan Desa Mudalrejo.
Lantai jembatan gantung ini terbuat dari susunan batang bambu. Bentangan penyangganya dari kawat-kawat besi.
Sepertinya, jembatan gantung ini hanya aman dilintasi pejalan kaki. Jika naik sepeda kayuh atau sepeda motor sama saja dengan menguji nyali!
Pinggir jembatan gantung ini minim pembatas. Jika ada pelintas yang terpeleset, jelas sangat mungkin terjatuh ke sungai.
Kakiku terasa berkeringat ketika memotret di atas jembatan gantung yang bergoyang pelan. Harap-harap cemas, semoga batang bambu yang dipijak tidak malah patah menahan bobot tubuh yang melonjak setelah beristri. #eh #hehehe
Akan tetapi, berbeda denganku, sang istri sepertinya menikmati sekali berada di jembatan gantung ini. Dengan santainya ia memotret sambil duduk di lantai jembatan. Kedua kakinya pun mengayun bebas.
Haduuuh! Piye nulungine nek bojoku tibo!? #hehehe
2005 di mudalrejo, dulu kami sering
bolakbalik dolan ke teman di kalisemo.
cuma beberapa teman saya bisa melintas
pake motor dgn selamat, hahahahha, yg lain
dituntun klo gak jalan kaki. thanks fotonya,
mengingatkan memori kkn.