Halo Pembaca! Gimana kabarnya?
Nggak terasa, perjalananku bersamaku keluarga ke Sulawesi sudah hampir setahun berlalu. Buat Pembaca yang sering berkunjung ke blog Maw Mblusuk? mungkin pernah menyimak artikel-artikel perjalanan kami ke Sulawesi yang aku terbitkan berkala tiap bulannya.
Memang sih, sebenarnya bisa saja semua artikel itu aku terbitkan dalam satu bulan. Tapi aku mikirnya nanti Pembaca malah bosan dan juga aku masih punya banyak artikel petualangan di Jogja dan sekitarnya yang belum aku terbitkan. Jadi ya aku terbitkan 1-2 artikel tiap bulannya deh!
Nah, artikel ini adalah artikel pamungkas dari sekian banyak artikel perjalanan kami ke Sulawesi. Eh iya! Judul artikel ini ada embel-embel ++. Jangan dipikir yang macam-macam dulu lho Pembaca! Karena sebetulnya kami nggak hanya ke Sulawesi saja, tapi mampir juga ke Jawa Timur, lebih tepatnya ke Kota Malang dan Kota Batu.
Mau tau gimana selengkapnya cerita perjalanan kami? Yuk baca artikel ini ya. Siap-siap, soalnya tulisannya banyak banget. Gambarnya juga banyak banget lho. Hehehe.
#1, Berangkat dari Bandung
Minggu (23/10/2011) pukul 21.30 WIB, aku dan keluargaku memulai perjalanan kami menuju Sulawesi dari Bandung. Dari rumah, kami naik taksi menuju pangkalan angkutan CitiTrans yang akan membawa kami dari Bandung menuju Jakarta. Berhubung hari sudah malam, tak ayal kami terlelap selama perjalanan.
Kami tiba di Jakarta sekitar pukul 1 dini hari di hari Senin (24/10/2011) dan turun di kawasan SCBD (Sudirman Central Businness District). Jam segini perkantoran jelas-jelas masih tutup, tapi ada banyak taksi yang mangkal. Kami pun naik taksi menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Perjalanan dari Sudirman menuju Bandara Soekarno-Hatta dini hari berlangsung cepat, karena jalan raya belum padat-sesak oleh kendaraan bermotor. Sekitar pukul setengah dua dini hari kami tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Kami memang sengaja datang ke bandara (sangat) awal karena mempertimbangkan waktu yang harus dialokasikan jika kami sekeluarga menginap dulu di rumah Jakarta.
Berhubung jadwal penerbangan kami pukul 05.30 WIB dan counter check-in baru dibuka pukul 04.30 WIB, maka kami menghabiskan waktu di ruang tunggu kedatangan. Lucu juga “bermalam” di bandara. Ternyata suasana di ruang tunggu kedatangan ramai juga lho. Beberapa kali muncul rombongan penumpang pesawat yang baru saja mendarat. Dari raut-raut wajahnya, pasti mereka para penumpang yang pesawatnya terkena delay. Salah satu penumpang ada yang menghampiri kami dan “curhat” mulai dari “nasib naas”-nya itu, bisnisnya, hingga politik. Weleh-weleh...
#2, Jalan-jalan di Makassar
Singkat cerita, naiklah kami ke pesawat yang membawa kami ke Makassar, Sulawesi Selatan. Kami tiba di Bandara Sultan Hasanuddin yang baru itu pada pukul 07.30 WITA. Yeah, akhirnya aku menginjakkan kaki di Sulawesi juga! Di luar bandara sudah menanti bapak supir dan mobil sewaan yang kami sewa sebelumnya.
Tanpa membuang-buang waktu, kami langsung meluncur ke Bantimurung. Setelah puas menikmati air terjun dan gua batu, kami pun kembali ke Makassar untuk bersantap siang dan check-in di hotel. Sebelum sampai ke hotel, kami mampir sejenak untuk berziarah di makam Pangeran Diponegoro.
SILAKAN DIBACA
Selepas check-in di hotel dan menyantap mie titi, kami berkunjung ke Fort Rotterdam. Sayangnya, saat itu hujan jadi kami tidak lama-lama di sana. Berhubung hotel dekat dengan pantai Losari, maka kami menghabiskan senja dengan menikmati matahari terbenam di Pantai Losari.
SILAKAN DIBACA
Hari Selasa (25/10/2011) kami melanjutkan menjelajah Sulawesi. Di pagi hari kami berkunjung ke Malino. Siangnya kami mampir ke istana kesultanan Makassar, Balla Lompoa. Kami sempat menunaikan salat Zuhur di masjid Al-Markaz Al-Islam Jenderal M. Jusuf. Di masjid ini ternyata ada banyak kucing, jinak-jinak pula, hihihi. Menjelang sore kami singgah ke Mall Ratu Indah di Jl. Sam Ratulangi.
SILAKAN DIBACA
#2, Satu Tujuan di Kendari
Hari Rabu (26/10/2011) kami meninggalkan Makassar untuk menuju Kendari, Sulawesi Tenggara dengan menggunakan pesawat. Kami mendarat di Bandara Haluoleo, Kendari pada pukul 09.20 WITA. Sepintas bandara ini mengingatkanku pada Bandara Adisucipto di Jogja.
Setelah lumayan dongkol menunggu layanan jemputan bus dari pihak hotel, kami baru melanjutkan perjalanan menuju air terjun Moramo pada pukul 12.00 WITA. Hujan lebat mewarnai separuh perjalanan kami. Sempat khawatir juga apakah di lokasi juga hujan. Yah, memang tidak hujan tapi sempat gerimis agak deras. Ujung-ujungnya pakaian basah juga deh.
SILAKAN DIBACA
Malam di Kendari ditutup dengan bersantap ikan bakar di warung Aroma Labakkang. Penyajian bumbu pelengkapnya agak bikin canggung. Sambalnya adalah sambal kacang. Ditambah lagi pengunjung harus meracik sambalnya sendiri dengan merajang bawang merah dan cabai sesuai selera. Warung ini juga menyajikan sajian khas dari Sulawesi bernama Sop Saudara yang ternyata adalah sop daging sapi.
#3, Pindah Provinsi ke Jawa Timur
Hari Kamis (27/10/2011) kami mengakhiri perjalanan kami di Sulawesi. Pulang? Belum! Dari Kendari kami naik pesawat menuju Makassar. Dari Makassar kami berganti pesawat menuju Surabaya. Akhirnya kembali lagi ke wilayah WIB dan aksara Jawa, hahaha.
Perjalanan kami di Jawa Timur adalah bersilaturahmi ke pakdhe-pakdhe yang jarang dijumpai. Selepas bersilaturahmi di Surabaya, kami pun naik taksi menuju Malang. Di Malang pun kami masih bersilaturahmi. Kalau di Surabaya kami naik taksi, di Malang kami naik angkot. Supir angkot di kota Malang baik-baik dan kadang bisa “dimanipulasi” untuk mengantarkan kami ke tempat tujuan yang sebenarnya tidak termasuk dalam trayeknya, hahaha.
Hari Jum’at (28/10/2011) saatnya menjelajah Malang! Dengan mobil sewaan kami pun berwisata keliling Malang. Sebenarnya sih nostalgia, mengingat dahulu kala kami sekeluarga juga pernah berwisata ke Malang. Berhubung di sekitar Malang ada banyak situs candi, maka kami pun menyambangi beberapa di antaranya.
Selepas dari Malang, kami pun bergerak menuju kota Batu. Ini juga masih bagian dari wisata nostalgia. Di kota Batu kami mengunjungi Air Terjun Coban Rondo dan baru sempat menyantap Bakso Malang di kota Batu, hahaha. Sore hari kami tiba lagi di kota Malang dan menuju terminal bus Arjosari. Saatnya berpindah propinsi lagi, naik bus malam menuju kota ...
#5, Jogja!
Hahaha, berakhir sudah lah petualanganku di Sulawesi dan Jawa Timur. Kalau keluargaku sih terhitung masih liburan (kan dari Bandung), sedangkan aku sudah harus berkutat dengan pekerjaan yang hampir seminggu terbengkalai. Ah, saatnya memburuh lagi demi mencari sesuap nasi dan membuat dapur tetap mengepul.
Berikut adalah rincian anggaran perjalanan kami di Sulawesi dan Jawa Timur.
Pesawat Lion Air Jakarta-Makassar | Rp563.000 per orang |
Hotel d Bugis Ocean, Makassar | Rp250.000 per kamar/malam |
Sewa mobil di Makassar (Mobil APV + jasa supir + biaya BBM) | Rp425.000 per hari |
Pesawat Lion Air Makassar-Kendari | Rp412.000 per orang |
Hotel Athaya, Kendari | Rp372.000 per kamar/malam |
Sewa mobil di Kendari (Mobil Avanza + jasa supir + biaya BBM) | Rp550.000 per hari |
Pesawat Sriwijaya Air Kendari-Makassar-Surabaya | Rp640.000 per orang |
Sewa mobil dari Bandara Juanda ke Malang (mobil taksi, hehehe) | Rp300.000 |
Penginapan New Kawi Guesthouse, Malang | Rp220.000 per kamar/malam |
Sewa mobil di Malang (Mobil Xenia + jasa supir + biaya BBM) | Rp350.000 per hari |
Bis Safari Dharma Raya Malang-Jogja | Rp110.000 |
Sekian dulu pembaca! Terima kasih ya sudah berkenan mengikuti artikel perjalanan kami ke Sulawesi dan Malang di blog Maw Mblusuk?
NIMBRUNG DI SINI
Mampir juga di Trips Destination on Indonesia
Salam kenal
hehehe, sy juga pernah, tapi akhirnya cuma pesen es 1, harganya mahal buat ukuran backpacker :(
kesimpulan akhir adalah...pesan softdrink sj...hehe
Btw gambar menu dr Toko Oen ini mengingatkan pada sesuatu cerita...