Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Selasa, 9 November 2010, 15:03 WIB

Lupakan Jogja! Lihat Magelang! Selama ini, media paling gencar memberitakan Jogja sebagai daerah yang dilanda bencana meletusnya Gunung Merapi. Tapi jangan salah! Beberapa kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jogja juga turut terkena dampaknya. Salah satunya adalah Magelang.

 

Pada hari Minggu (7/11/2010) yang lalu, aku, Pakdhe Timin, dan Toro nganter Mbak Uun pulang ke desanya di kecamatan Salam, Magelang. Katanya, di desanya Mbak Uun ada posko pengungsi. Jadi, sekalian saja kami membawa beberapa paket pakaian bekas untuk disumbangkan.

 


 

Jalanan di Kota Jogja waktu itu sudah lumayan bersih dari abu vulkanik. Tapi lain ceritanya dengan Jl. Raya Yogyakarta – Magelang. Mulai dari Ringroad Terminal Jombor, kepulan abu vulkanik masih terlihat dan bahkan mengurangi jarak pandang.

 

Pemandangan janggal mulai terlihat setelah menyebrang jembatan Kali Krasak. Memasuki kecamatan Salam, kami berbelok menuju Desa Losari ke Desa Mantingan. Mengejutkan! Seluruh pepohonan salak tampak rusak. Nasib yang sama turut dialami oleh pepohonan berbatang keras seperti mangga. Pohon kelapa masih beruntung, hanya daun-daunnya saja yang berguguran.

 

foto panorama kebun salak yang rusak saat bencana erupsi Merapi tahun 2010.
Sepertinya, hanya tanaman padi saja yang masih bisa berdiri tegak dan berwarna hijau cerah.
(klik gambar untuk mempebesar)

 

Dilihat dari melimpahnya tanaman salak, kurasa sebagian besar warga berprofesi sebagai petani salak. Tak terpikirkan, berapa besar kerugian mereka dan mungkin kehilangan mata pencaharian. Apakah pemerintah juga akan memberi mereka ganti rugi?

 

Menurut penuturan warga desa, hujan kerikil bercampur pasir lah yang meluluh-lantakkan tanaman salak mereka. Cukup satu jam hujan abu vulkanik dan dampaknya bisa seperti ini. Tak terbayang seandainya hujan turun sehari-semalam. Mungkin ada benarnya juga perkataan para ahli, bahwa dahulu kala Gunung Merapi pernah meletus besar dan mengubur peradaban Mataram Kuna termasuk candi-candi di sekitarnya.

 

pohon-pohon salak yang rubuh dan rusak terkena abu vulkanik erupsi merapi Oktober 2010
Candi Losari kembali terkubur pepohonan salak.

 

Tapi mungkin bencana ini juga memberi berkah. Abu vulkanik yang kini meresap ke tanah, niscaya akan membawa kesuburan yang melimpah. Ibarat pribahasa, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.

 

Pertanyaannya adalah, apakah warga sanggup bersabar menanti lahannya produktif kembali?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • HAMZAH
    avatar komentator ke-0
    HAMZAH #Selasa, 26 Ags 2014, 06:13 WIB
    sunrisenya ga nahaann. keren banget yaampun :(
    makasih kakak :D
  • PULAU PRAMUKA
    avatar komentator ke-1
    PULAU PRAMUKA #Kamis, 23 Jan 2014, 16:19 WIB
    bisa gitu yah, hujan kerikil seperti itu...
    padahal kloo disini sih ujan air, smoga yg disana tabah dan sabar yah...
    iya, semoga gunung Merapi tidak meletus hebat lagi...
  • PULAU HARAPAN
    avatar komentator ke-2
    PULAU HARAPAN #Kamis, 23 Jan 2014, 16:10 WIB
    Seharusnya pemerintah lebih tanggap dan lebih memperhatikan secara menyeluruh,
    jangan pilih kasih.., begitu juga para media. kasihan kan daerah lain yang tertimpah
    musibah tetapi terkesan di anak tirikan...

    http://marotravel.com/pulau-harapan-murah
    Karena Jogja dan Jawa Tengah relatif dekat dari Jakarta makanya lebih banyak terekspos dibanding daerah lain ya?
  • SITINURLALA
    avatar komentator ke-3
    SITINURLALA #Kamis, 23 Jan 2014, 15:51 WIB
    wah gara2 hujan kerikil, salak2 kita jadi bisa rusak gitu yah

    smoga hujan kerikilnya tidak kejadian lagi

    Travel Green Canyon
    Iya mbak
  • PULAU HARAPAN
    avatar komentator ke-4
    PULAU HARAPAN #Kamis, 18 Apr 2013, 13:10 WIB
    mogo di beri kesabaran.
    semoga saat ini kondisinya sudah membaik ya...
  • RITA
    avatar komentator ke-5
    RITA #Senin, 15 Ags 2011, 14:23 WIB
    semoga semuanya di berikan ketabahan...
    Amin...
  • ZEE
    avatar komentator ke-6
    ZEE #Selasa, 16 Nov 2010, 15:28 WIB
    Iya, tuh saya baca harga salak jadi turun separuhnya gara2 tanamannya rusak kena debu... Kasihan....
    bakal langka nyari salak di Jogja nih Bu >.<
  • YACOB-IVAN
    avatar komentator ke-7
    YACOB-IVAN #Jumat, 12 Nov 2010, 23:10 WIB
    Kabupaten Magelang malah lebih parah ketimbang yang di Yogyakarta sendiri. Sampai hari ini saja, debu tebal masih menyelimuti Muntilan dan sekitarnya. Sekolah di sini bisa off hingga satu bulan ke depan.

    Cangkringan juga sepertinya tidak kalah seram. Suasana masih mencekam...
    Jarak pandang pun tidak lebih dari 3 meter di daerah-daerah ini.
    selesai kena abu vulkanik, Muntilan malah kena banjir pasir :p
  • PEIN
    avatar komentator ke-8
    PEIN #Jumat, 12 Nov 2010, 22:57 WIB
    \"Candi Losari kembali terkubur pepohonan salak\"
    jadi ga terkubur Abu Vulkanik ya mas, tapi terkubur Po'on salak :D
    Moga2 aja dapet ganti rugi, apalgi tumbuhnya kan tahunan........

    Lha, nasib kebon salak'e Mas Wijna piye ??
    >>>Kebon Salak'e dewe ga diceritakno
    wah belum sempet ngecek ke Turi jew
  • OMIYAN
    avatar komentator ke-9
    OMIYAN #Kamis, 11 Nov 2010, 09:39 WIB
    yang saya bingung dari gambar, itu padi tetep hijau ya ga kena imbas wedhus gembel....jika benar Maha Besar Allah... pasti ada sesuatu kenapa pohon padi bisa tetap utuh
    Allah maha besar Om :)
  • ANGGA_RA
    avatar komentator ke-10
    ANGGA_RA #Rabu, 10 Nov 2010, 17:21 WIB
    wikan wijna wikan wijna wikan wijna.... - ini adalah spam _
    spam mu ndak mempan Ngga! weee!
  • YUSTHA TT
    avatar komentator ke-11
    YUSTHA TT #Rabu, 10 Nov 2010, 10:04 WIB
    di Turi jg pada ambruk wij pohon salaknya...
    smg mereka semua bersabar, krn ujian ini sama2 dialami kita semua meskipun kadarnya berbeda2..
    yang saya baca di surat kabar, beberapa pengungsi sudah ada yang stress. Semoga para petani salak itu tidak ikut-ikutan stress juga ya mbak.
  • VIZON
    avatar komentator ke-12
    VIZON #Selasa, 9 Nov 2010, 22:28 WIB
    Setiap manusia pasti memiliki masalah dan musibahnya sendiri-sendiri.
    Yang membedakan hanyalah CARA menghadapi dan menyelesaikannya. Tingkat
    kesabaran dan keikhlasan para petani itu akan sangat tergantung kepada
    tingkat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai ketuhanan... Semoga
    warga yang menjadi korban, berada pada tingkat pemahaman ketuhanan
    yang tinggi...
    wah..kata-katanya Uda keren, setuju deh! :)