Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Senin, 19 Januari 2015, 05:58 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Sabtu subuh (16/8/2014), aku terbangun dari tidur lelapku di Kota Bandung dengan menggigil kedinginan. Nggak hanya itu saja, sehabis berwudu untuk salat Subuh pelan-pelan ingusku mulai meler.

 

Doh! Njijiki banget! XD Ini tandanya aku harus sesegera mungkin keluar mencari yang hangat-hangat!

 

Makanya itu, pas langit Kota Bandung sudah terang-benderang, aku menyusun rencana untuk jalan-jalan menikmati hangatnya mentari pagi. Kalau seharian cuma berdiam diri di kamar Pulas Inn, wah bisa-bisa ingusku aku beku! Brrr...

 

 

Tujuan jalan-jalan pagiku kali ini adalah menyambangi Curug Bugbrug yang ada di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Berhubung di kota Bandung aku nggak ada kendaraan pribadi, alhasil aku putuskan pergi ke sananya naik angkot!

 

Yok kita buktikan Pembaca! Bisa nggak sih angkutan umum di kota pimpinan Pak Ridwan Kamil ini mengantarkanku dengan selamat ke Curug Bugbrug?

 

Penampakan Curug Bugbrug Bandung saat masih sepi dan belum terkenal pada zaman dulu Agustus 2014
Bagaimana caraku untuk bisa lebih dekat denganmu? #kemayu

 

Naik Angkot dari Ledeng ke Parongpong

Dari petunjuk yang aku comot dari Wikimapia, letak Curug Bugbrug itu berdekatan sama Curug Cimahi. Artinya, aku mesti naik angkot ke arah Curug Cimahi. Hmmm, kayaknya gampang ya?

 

Oke! Aku berangkat pukul 08.00 WIB dari penginapan Pulas Inn. Rencananya aku mau naik angkot jurusan Terminal Ledeng. Angkot yang aku maksud ini melewati Jl. Cipaganti yang mana jaraknya dari Pulas Inn cuma sekitar 50 meter. Asyik juga nggak perlu jauh-jauh nyegat angkot.

 

Di pinggir Jl. Cipaganti aku pun nyegat angkot hijau trayek Kalapa – Ledeng. Sampai di Terminal Ledeng sekitar pukul 08.15 WIB. Ongkos angkot hijau ini cukup Rp3.000 saja. Murah meriah lho! Eh, itu sebelum tarif BBM naik lho ya.

 

naik angkot terminal Ledeng ke arah Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Angkot Bandung yang sepi di pagi hari.

 

Aku keluar dari Terminal Ledeng, jalan kaki ke utara sedikit dan ketemu sama pertigaan. Nah, kalau lurus terus ke utara mengikuti Jl. Setiabudhi nanti bakal sampai ke Lembang. Sedangkan kalau mau ke arah Curug Cimahi atau Curug Bugbrug ambilnya cabang jalan ke kiri. Nama jalannya itu Jl. Sersan Bajuri.

 

Suasana terminal ledeng tempat berkumpulnya angkot menuju curug Bugbrug pada zaman dulu Agustus 2014
Terminal Ledeng yang jalan raya di depannya selalu macet. Doh!

 

Aku lanjut jalan kaki menyusuri Jl. Sersan Bajuri. Sekitar 100 meter, aku ketemu sama Indomaret di sisi kiri jalan raya. Nah, di sisi jalan raya yang bersebrangan dengan Indomaret itu ada terminal kecil. Banyak angkot trayek Ledeng – Parongpong ngetem di sana. Dari petunjuk yang kubaca, aku mesti naik angkot ini menuju Terminal Parongpong.

 

pangkalan angkot trayek Ledeng – Parongpong di Jalan Sersan Bajuri, Bandung pada zaman dulu Agustus 2014
Terminal kecil yang isinya angkot ke arah Parongpong.

 

Normalnya, ongkos angkot dari Ledeng ke Parongpong itu Rp4.000/orang (dewasa). Tapi, waktu itu Pak supirnya “negosiasi” sama para penumpang (termasuk aku). Intinya sih Pak supir minta supaya ongkosnya naik jadi Rp5.000/orang supaya angkotnya nggak perlu ngetem lama. Maklum, waktu itu penumpangnya sedikit.

 

Selepas melalui bermacam tanjakan curam, angkot akhirnya sampai di Terminal Parongpong sekitar pukul 09.00 WIB. Nah, ini bagian serunya. Karena dari Terminal Parongpong menuju Curug Cimahi itu jarang ada angkot lewat (atau malah nggak ada ya?), aku putuskan untuk jalan kaki saja. Lagipula niat awalnya kan jalan-jalan mencari kehangatan toh?

 

suasana Terminal parongpong menunggu angkot ke arah curug Cimahi dan curug Bugbrug pada zaman dulu Agustus 2014
Pemberhentian terakhir di Terminal Parongpong.
Nama jalan rayanya adalah Jl. Kolonel Masturi.

 

Kalau buat aku sih, jalan kaki menyusuri Jl. Kolonel Masturi itu nggak terlalu capek. Dinginnya hawa pegunungan yang berpadu dengan hangatnya mentari pagi terasa amat menyenangkan. Ingusku jadi berhenti meler deh. Sepanjang jalan aku melewati Kantor Kecamatan Parongpong dan juga Universitas Advent Indonesia.

 

Berjalan kaki menyusuri Jalan Kololnel Masturi menuju Curug Bugbrug pada zaman dulu Agustus 2014
Suasana Jl. Kolonel Masturi di pagi hari yang hangat itu.

 

Eh, inget ya! Ini jalan kakinya NGGAK sampai Curug Cimahi lho!

 

Sekitar 2 km dari Terminal Parongpong, ada tempat outbond bernama CIC (Ciwangun Indah Camp) yang letaknya persis di pinggir Jl. Kolonel Masturi. Di dekat gerbang masuk CIC ini ada gerbang besi yang mirip gerbang rumah. Seorang bapak yang ada di dekat sana nyuruh aku buat masuk aja ke dalam gerbang kalau mau ke Curug Bugbrug. He?

 

gerbang besi akses masuk ke Curug Bugbrug, Bandung Barat dari pinggir jalan raya kolonel masturi pada zaman dulu Agustus 2014
Ini masuk ke curug atau masuk ke rumah orang?

 

Air Terjun yang Ngumpet di Balik Gerbang

Aku pun masuk ke dalam gerbang. Katanya si bapak itu, kalau mau ke Curug Bugbrug tinggal ikutin aja jalan setapaknya dengan waktu tempuh kira-kira ya... 15 menit jalan kaki. Hmmm, oke deh Pak!

 

Yang aku nggak sangka-sangka, sepanjang perjalanan di dalam area gerbang itu pemandangannya sumpah, sumpah, sumpah... INDAH BANGET! Beautiful!

 

pemandangan indah menuju Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Semacam firdaus di balik gerbang.

 

Ada banyak kebun sayur di dalam sana. Di beberapa lokasi ada saung sebagai tempat beristirahat. Medan jalannya juga relatif landai lho! Cocok deh untuk trekking ringan segala usia.

 

gazebo tempat beristirahat di jalan menuju Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Kalau capek jalan duduk-duduk dulu aja di sini.

 

Oh iya, di dekat gerbang aku melihat ada semacam proyek pembangunan yang lagi berjalan. Kayaknya tempat ini bakal dipercantik dengan berbagai fasilitas. Eh, apa mungkin tempat ini juga termasuk wilayah Ciwangun Indah Camp ya?

 

suasana proses proyek pembangunan taman wisata Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Ceritanya mau dibikin saung yang di bawahnya ada kolamnya gitu.

 

Yang aku sangat bersyukur di pagi hari itu adalah cuacanya yang cerah banget. Langit biru tanpa awan yang pas banget dijadikan sebagai latar foto. Pokoknya, waktu itu kondisi alam di sana serba banget-banget-bangetnya deh (apaan sih?). Sampai-sampai cahaya matahari juga terik banget. Nah, lho...

 

Aku lirik handphone ku. Masih pukul 09.30 WIB atau sekitar satu setengah jam sejak aku berangkat dari Pulas Inn. Jam segini ini masih terhitung pagi. Tapi kok terik mataharinya seperti pukul 12 siang ya?

 

papan tarif retribusi masuk Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Pas aku ke sana gratis karena nggak ada yang nagih dan juga nggak ada kotak retribusi.

 

Yang jelas ... (menahan sedih) ... aku nggak bisa memotret Curug Bugbrug dengan baik di pagi hari itu hanya karena ... MATAHARI! Sebab, mataharinya itu seakan persis berada di puncak curug. Aaargh!

 

Curug Bugbrug Bandung yang Bikin Silau pada zaman dulu Agustus 2014
Ya Allah...

 

Jelas kalau motret menantang matahari itu efek “negatif”nya bakal bermunculan di hasil foto. Misalnya seperti lens flare yang bikin foto terlihat SILAU!

 

Alternatif pemotretan Curug Bugbrug Bandung yang Bikin Silau pada zaman dulu Agustus 2014
Masih berusaha nyari celah di antara celah melawan matahari.

 

Berhubung kayaknya belum ada artikel blog yang membahas teknik memotret Curug Bugbrug, maka dari itu aku berpesan ke Pembaca yang hendak memotret curug ini untuk:

  1. Datang pas sore hari (eh, masih ada angkot lewat nggak ya jam segitu?)
  2. Datang pas langit mendung 

 

suasana damai di kawasan Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Ketemu juga spot motret yang lumayan bersahabat.

 

Tapi sih kalau Pembaca nggak berniat untuk memotret, ya silakan datang kapan saja. Curug Bugbrug ini lokasi yang asyik untuk berkemah sekaligus untuk lokasi semadi #lho. Tapi jangan dipakai untuk berbuat mesum lho! Kalau buang sampah juga jangan sembarangan lho ya!

 

fasilitas toilet dan ruang ganti sederhana di kawasan Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Bilik sederhana untuk ganti pakaian.

 

bersih-bersih sampah di Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Hasil bersih-bersih di pagi hari itu.

 

aksi vandalisme mahasiswa universitas advent indonesia di wilayah Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Kenang-kenangan dari mahasiswa vandalis.

 

Ya sudahlah. Mungkin ini semacam “petunjuk Illahi” supaya aku datang lagi kemari suatu saat nanti untuk memotret Curug Bugbrug. Apalagi... aku masih punya "PR" mampir ke tempat di mana ini anak sekolah berada.

 

air terjun tersembunyi lain di dekat Curug Bugbrug, Bandung Barat pada zaman dulu Agustus 2014
Kok kamu bisa nyasar ke tempat bagus kayak gini dek?

 

Oke deh! Sekian dulu cerita perjalananku ke Curug Bugbrug. Eh iya, pembaca blog yang lama berdomisili di Bandung! Sudah tahu dan pernah ke curug ini belum? Deket lho, naik angkot saja bisa!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • FAIZAL
    avatar komentator ke-0
    FAIZAL #Kamis, 28 Jan 2016, 17:35 WIB
    Jogjane ngendi mas? Aku purworejo lagi
    kuliah ning bandung
    Jogja kota Bro, lha dirimu Purworejo ndi?
  • SANY
    avatar komentator ke-1
    SANY #Rabu, 28 Okt 2015, 11:05 WIB
    Mas maaf mau tanya track ke curugnya gak sulit ya? Barusan saya baca ada yang ke Curug Tilu katanya lokasi berdekatan sama Curug Bugbrug tapi track-nya rada sulit banyak jembatan dari bambu gitu. Rencana saya mau ke sana sama anak-anak umur balita. Ma kasih untuk infonya.
    Medan tracknya nggak begitu sulit. Kalau Curug Tilu aku malah baru dengar.
  • VICKRY
    avatar komentator ke-2
    VICKRY #Selasa, 20 Okt 2015, 10:34 WIB
    Kalau untuk saat ini Curug Bugbrug sudah dibuka belum?
    Sepertinya belum.
  • MARWAN
    avatar komentator ke-3
    MARWAN #Minggu, 16 Ags 2015, 18:45 WIB
    kmarin aku kesana ,tapi gerbang nya di tutup
    :( dan aku ngga jadi kesana :( :(
    Nah itu. Katanya kan mau dibuat jadi obyek wisata (dan bakal ditarik retribusi)...
  • EDODOE
    avatar komentator ke-4
    EDODOE #Selasa, 26 Mei 2015, 17:09 WIB
    gerbangnya sebelah kanan jalan bukan kalo dari arah Universitas Advent mau ke CIC?
    iya, kalau dari arah Universitas Advent, gerbangnya sebelah kanan jalan, jejeran sama gerbang masuk ke CIC
  • DZAKIYLIA
    avatar komentator ke-5
    DZAKIYLIA #Sabtu, 25 Apr 2015, 12:51 WIB
    Kalo sekarang disana nya masih ada proyeknya gitu gak?
    wah kurang tahu ya? kayaknya nggak deh
  • PINNA
    avatar komentator ke-6
    PINNA #Sabtu, 11 Apr 2015, 03:51 WIB
    Saya warga asli parongpong, beberapa tahun
    ini makin banyak tempat wisata di daerah
    saya yg semakin terkenal. Saya senang kalo
    orang orang yang datang mau jaga kebersihan
    dan naik kendaraan umun :)
    Salam kenal untuk warga Parongpong dari Jogja! :D

    Di sekitar Parongpong ada obyek wisata apa lagi mbak yang baru2?
  • ZAHRA
    avatar komentator ke-7
    ZAHRA #Selasa, 24 Mar 2015, 01:58 WIB
    Sebelumnya pernah ke curug cimahi, tapi gatau kalo ada curug brugbug di deketnya. Tau gitu kan mampir haha..
    Perlu dicoba untuk destinasi.selanjutnya ! ^^/

    itu berarti aksesnya kalo mau ke sana itu lewatin gerbang yg dkt CIC? Atau memang waktu itu kamu motong jalan ya?
    Akses ke sananya itu nggak perlu masuk ke CIC. Di pinggir jalan raya deket pintu masuk CIC kan ada gerbang besi toh? Nah ya itu jalan masuk ke curug Bugbrug.
  • NDOP
    avatar komentator ke-8
    NDOP #Rabu, 4 Mar 2015, 23:05 WIB
    Ngakak moco komene Alid. HAAHAHA.. Halah Lid, Mawi iki nyemplung Sedudo ae kudu dipekso disik HAHAHHAA..
    Aku cen anti nyegur banyu curug Ndop. Adem >.<
  • YEZZI
    avatar komentator ke-9
    YEZZI #Rabu, 4 Mar 2015, 10:06 WIB
    bagussssss..
    Klo ke Bandung main kemari Yez
  • BERSAPEDAHAN
    avatar komentator ke-10
    BERSAPEDAHAN #Senin, 23 Feb 2015, 08:40 WIB
    kalau mau ke leuwi opat dari curug bugbrug ini mungkin bisa lanjut jalan setapak ... (kalau
    ada), mungkin ga usah bayar. Akses masuk utama ke Leuwi Opat .. ya bayar tiket ke CIC
    ..
    Kayaknya klo dicari jalan setapak ya ada sih Kang. Tapi klo pengunjung luar macam saya lewat jalan kayak gitu ntar dianggap mencurigakan sama penduduk sekitar, hahaha :D
  • MATIUS TEGUH NUGROHO
    avatar komentator ke-11
    MATIUS TEGUH NUGROHO #Minggu, 8 Feb 2015, 20:25 WIB
    Gue tinggal lama di Bandung tapi nggak tahu ada curug ini. Fix gue fail jadi perantau
    yang membanggakan kota Bandung! FAIL!!! apaansik

    Curug Cimahi sih tahu. Pernah lewat pas mau ke Dusun Bambu yang kapitalis itu. Next
    time kalau mau ngebolang ke Bandung, kabar2 yaaa. Nanti aku nginthil :D
    Hihihi, tunggu tanggal mainku ke Bandung lagi biar kita bisa sama2 kenal Bandung lebih dekat :D
  • ALID ABDUL
    avatar komentator ke-12
    ALID ABDUL #Senin, 2 Feb 2015, 14:16 WIB
    Akkkkk bagusss,,, sakjane alasan utama ngejar air terjun itu apa sih? nyari pesugihan?
    lebih tepatnya obsesi, hahaha :D
  • IILAJAH
    avatar komentator ke-13
    IILAJAH #Jumat, 30 Jan 2015, 17:12 WIB
    fotonya bikin ngiler .
    saya lumaya lama tinggal di bandung tapi belum tau ada curug ini,, hihi
    sayang sekarang udah gak di bandung lagi,, mas nya sih kenapa gak dari dulu2 gitu ke curugnya kan saya bisa ngikut :p
    Lha saya aja di Bandung nggak pernah lama-lama kok. Paling lama seminggu. Itu pun nggak setiap tahun. Hawanya dingin, nggak tahan! (walau makanannya enak-enak sih :p)
  • RISKI FITRIASARI
    avatar komentator ke-14
    RISKI FITRIASARI #Jumat, 30 Jan 2015, 12:30 WIB
    Indah banget, masih sepi lagi. Cuma kalau datang sendirian kayae aku masih belum berani.
    Datengnya rame-rame aja mbak :D
  • FANNY FRISTHIKA NILA
    avatar komentator ke-15
    FANNY FRISTHIKA NILA #Rabu, 28 Jan 2015, 19:42 WIB
    kyknya ini ga gitu jauh ama stevie G hotel ya... baru tau daerah sana ada curug... tau gitu
    pas aku weekend-an daerah sana mampir -__-
    Stevie G hotel itu saya malah belum tahu mbak -.-
  • EDI PADMONO
    avatar komentator ke-16
    EDI PADMONO #Rabu, 28 Jan 2015, 16:00 WIB
    Kalau ngelihat air terjun itu gimanaaaaa
    gitu.....pokoknya damai.....
    Adem dan enak lah :D
  • HILDA IKKA
    avatar komentator ke-17
    HILDA IKKA #Rabu, 28 Jan 2015, 12:50 WIB
    Masya Allah indah banget Mas ^o^
    Tapi kayaknya sepi banget ya di sana. Bahkan gak orang jual makanan :D
    Lha memang sepi. Buat ke air terjunnya aja mesti lewat gerbang kok :D
  • JAUHARI
    avatar komentator ke-18
    JAUHARI #Sabtu, 24 Jan 2015, 10:38 WIB
    saya mau kesini tapi belum kesampean ..... he he

    mas wijna ga sekalian diterusin hikingnya ke leuwi opat di atasnya ... kalau musim hujan
    airnya banyak ... jadi keren
    Wah, belum sempet Kang, mesti mbayar tiket masuk CIC dulu itu ya?
  • IWCAKSONO
    avatar komentator ke-19
    IWCAKSONO #Jumat, 23 Jan 2015, 22:47 WIB
    kenapa gak boleh mandi di kolamnya ya? Dalem to?
    Kayaknya karena dalam dan nggak ada yg menjaga di sana kalau nanti kenapa-kenapa sama pengunjung...
  • ADIE RIYANTO
    avatar komentator ke-20
    ADIE RIYANTO #Jumat, 23 Jan 2015, 16:44 WIB
    Kamu ini sering banget sih main ke curug. Banyak banget postingannya tentang curug. Aku jadi sadar, ternyata di Jawa aja banyak banget curugnya :)
    Hahaha, memang aku hobinya kan maen ke air terjun :D
  • ANGKI
    avatar komentator ke-21
    ANGKI #Kamis, 22 Jan 2015, 11:11 WIB
    waaaa ini sendirian aja mas?? hehe itu adek bolos sekolah enggak mas wijna yg culik kan
    mas??? hehehe
    Sendirian aja ini. Itu adek-adek bolos sekolah ke air terjun makanya nggak ada yg nyariin. :p
  • YACOB-IVAN
    avatar komentator ke-22
    YACOB-IVAN #Rabu, 21 Jan 2015, 14:18 WIB
    Mantep, mas. Bisa lihat air terjun itu rasanya wawww... :)
    Kalau bisa nyebur lebih enak lagi Cob, hehehe :p
  • DEWITYA
    avatar komentator ke-23
    DEWITYA #Selasa, 20 Jan 2015, 18:37 WIB
    lumayan jauh juga yaaaaa
    kalau dari kota Bandung nggak jauh kok :)