Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Senin, 10 Mei 2010, 11:00 WIB

Sewaktu aku dan sahabat SPSS berkunjung ke Kebumen beberapa minggu yang lalu, kami sempat mampir ke rumah salah satu kerabatnya mas Leo Dito di Kecamatan Alian. Di sana kami disuguhi beragam makanan yang mengundang selera. Namun buat kami, ada dua makanan yang terbilang unik.

 

Pertama adalah Nasi Intil, yang punya nama lain Nasi Tiwul. Walau bentuknya menyerupai nasi beras, namun sesungguhnya ini tiwul alias singkong. Selain rasanya yang beda, tekstur nasinya juga kasar dan pera. Sebagai pelengkap disertakan sambal teri yang duri ikan terinya sering nyangkut di tenggorokan. Duh!

 

Nasi intil makanan khas Kebumen dari kecamatan Alian
Nasi Intil

 

Kedua adalah Nasi Megana. Yang ini bahan bakunya dari beras biasa. Sebagai pelengkap ada kering tempe dan taburan ebi. Katanya, ada juga pelengkap parutan kelapa layaknya bumbu urap. Ah, terlepas dari bentuk dan bahannya, dua nasi itu sama-sama enak kok!

 

Nasi Megana makanan khas Kebumen dari kecamatan Alian
Nasi Megana

 

Katanya lagi, di Kebumen, Nasi Intil dan Nasi Megana ini hanya ada di kecamatan Alian. Berarti ini memang panganan setempat. Yang bikin heran lagi adalah harganya. Yah, harganya amat murah, seperti yang aku pampang di judul artikel ini.

 

Aku garuk-garuk kepala. Kok bisa makanan enak seperti gini harganya murah? Di Jogja saja, nasi kucing dengan porsi yang lebih minim dihargai Rp1.000 per bungkus. Teman-teman lantas membantu cari jawab. Ongkos transpor, tenaga kerja, bahan baku, dan lain-lain turut ikut andil.

 

Aku garuk-garuk kepala lagi. Bisa makan enak dengan harga murah seperti ini, aku pikir enak juga hidup di sini. Lha, kok ya orang-orang malah lari ke ibu kota ya?

 

Lihat teman-teman nambah makan berkali-kali, bikin aku malas berpikir panjang. Ah, selagi di Kebumen, nikmati sajalah kenikmatan hidup yang serba sederhana ini.

 

Setuju Pembaca?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • AIKA
    avatar komentator ke-0
    AIKA #Selasa, 23 Jul 2019, 10:02 WIB
    wah 2010, artikel menarik yg terlewatkan ~
  • MATIUS TEGUH NUGROHO
    avatar komentator ke-1
    MATIUS TEGUH NUGROHO #Rabu, 2 Nov 2016, 10:05 WIB
    Paling enak ya tinggal di situ tapi gaji Ibukota, hahaha. Jadi jutawan deh!
    Wekekeke, betul. :D
  • IYOS KUSUMA
    avatar komentator ke-2
    IYOS KUSUMA #Senin, 31 Okt 2016, 19:11 WIB
    Nasi megana! Pernah makan nasi megana di Pekalongan. Versi lain dari ini kayanya. Cara penyajiannya beda. Lauk pelengkapnya pun beda. Harga juga pasti beda.

    Kalo di Jakarta ada nasi ginian 500 juga, tabungan lancar nih. Haha.
    Beda wilayah, nasi megananya beda juga ternyata.

    Hahaha, amat sangat wow sekali kalau ada nasi megana di Jakarta yang harganya Rp500. :D
  • IYAN
    avatar komentator ke-3
    IYAN #Minggu, 7 Ags 2011, 09:05 WIB
    masih di kota kebumen tepatnya di selatan perempatan mertokondo namanya nasi penggel (harganya mahalan dikit sih tapi rasanya hmmmm). Jangan sampai kehabisan karena adanya cuma pagi hari.
    Wah, di mana itu ya? Kalau ke Kebumen harus mencoba mencari nih. Terima kasih informasinya ya Kang :D
  • EKY
    avatar komentator ke-4
    EKY #Sabtu, 29 Mei 2010, 14:33 WIB
    tadi pacita itu maksudya pacitan..
    sudah saya benarkan :)
  • EKY
    avatar komentator ke-5
    EKY #Sabtu, 29 Mei 2010, 14:29 WIB
    di jawa timur mah nasi tiwul yag palig enak daerah trenggalek ama pacitan. Dan jika berminat makan makanan itu gak usah bayar, biasanya disuguhi oleh masyrakat sana secara gratis... enak to ??
    ha? tapi masak ndak ada yang mau jual?
  • TONGKI
    avatar komentator ke-6
    TONGKI #Kamis, 20 Mei 2010, 22:09 WIB
    kampungku... kebumen... kampungku...
    aku ke kota buat belajar :P
    kalau pulang kampung nitip ya Tong
  • EM
    avatar komentator ke-7
    EM #Selasa, 18 Mei 2010, 20:01 WIB
    Hah, jangan2 ki megono-ne beda. Mosok disebangsakan karo nasi kucing :(
    Di t4ku, parutan kelapa, ebi, tempe, sayur(bisa kacang panjang, cipir, petai; yg diiris tipis) udah dikrawu(dicampur sejak dimasak. Jadi, hanya tahan max 12jam.
    kayaknya juga seperti itu, maklum aku ndak sempet meneliti lebih rinci, perut dah keroncongan :D
  • CIWIR
    avatar komentator ke-8
    CIWIR #Senin, 17 Mei 2010, 20:37 WIB
    jangan sampai menghilangkan huruf N dalam NASI INTIL ...
    bahaya dan bermakna lain mas :D
    Nah itu dia :D
  • EM
    avatar komentator ke-9
    EM #Senin, 17 Mei 2010, 19:53 WIB
    Bukan, bpk-ku asli lereng merapi, saat smp/sd bapak ngenalin makanan saat bapak masih rekoso ke org rumah :p
    Bapak sendiri lho yg masak 1st.
    Mungkin bnyk orang jaman dulu yg kenal megono.
    Sebenernya kalau dipikir, nasi Megana itu serupa dengan nasi kucing, hanya pelengkapnya aja yang beda.
  • EM
    avatar komentator ke-10
    EM #Sabtu, 15 Mei 2010, 20:15 WIB
    gara2 tulisanmu, langsung request megono ke bapak, ehmm....dah lama ga nyicip ni bentuk nasi
    bapakmu ke Kebumen?
  • PEIN
    avatar komentator ke-11
    PEIN #Jumat, 14 Mei 2010, 18:06 WIB
    Hm,
    Muraaaaaahhhh....................
    Karena di desa yang serba murah dan dari semua bahan bisa metik sendiri di kebun, ga heran bisa semurah itu,

    Aq jg pernah beli gorengan gede cuma Rp 100,00 dan satu ja dah kenyang niy perut.

    Di rumah temenku harga Rujak Rp 1.500 dan bisa buat makan bertiga rame - rame dan kata temenQ harga segitu masih kemahalan, apalagi cuma metik di kebon belakang rumah yang jualan ........ ^^

    Sekian dan Terima Kasih.................... :D
    jadi bisa murah karena buat bahan bakunya ndak perlu pake modal kali ya?
  • KOPLAK
    avatar komentator ke-12
    KOPLAK #Jumat, 14 Mei 2010, 16:35 WIB
    bgei ya kang
    monggo :D
  • OMIYAN
    avatar komentator ke-13
    OMIYAN #Jumat, 14 Mei 2010, 15:51 WIB
    dikampung saya masih teritung murah nasi kuning plus gorengan 4 sehargaRp. 2500... nasinya satu porsi lagi
    wew...saya jadi makin ngiler hidup di desa...
  • SUWUNG
    avatar komentator ke-14
    SUWUNG #Jumat, 14 Mei 2010, 10:42 WIB
    dadi ngeleh... enak ya kang
    ati2 ilernya netes lho Mbah :D
  • SAMSUL ARIFIN
    avatar komentator ke-15
    SAMSUL ARIFIN #Jumat, 14 Mei 2010, 03:08 WIB
    asemik, sampai kecamatan alian juga ternyata...
    dari dulu aku sering bilang, asalkan pemda bisa membuat lapangan kerja
    yang jauh lebih baik dari saat ini, aku yakin para penduduknya ga akan
    lari ke kota lain...
    Lha kamu lari ke kota lain jg toh?
  • UHA
    avatar komentator ke-16
    UHA #Rabu, 12 Mei 2010, 15:40 WIB
    Wuih... keknya nikmat tuh.. bagi2 dong mas ^_^
    ya ayo ke Kebumen Uha :D
  • ANTYO RENTJOKO
    avatar komentator ke-17
    ANTYO RENTJOKO #Rabu, 12 Mei 2010, 12:26 WIB
    Nasi inthil? Baru dengar saya. :)
    Kalo lagi laper enak banget kayaknya makan itu, karena koki terbaik dalah perut lapar. :D
    Dimana-mana itu, makanan jadi paling ueeenak kalau perut lagi laper Paman :D
  • ADIPATI KADEMANGAN
    avatar komentator ke-18
    ADIPATI KADEMANGAN #Rabu, 12 Mei 2010, 12:12 WIB
    Lhah mbok mbukak usaha piye, ngirim Nasi Intil dan Nasi Megana ke jkt, lumayan kan kulakan 500 repez di dol 2000 repez :D
    hahahaha, ide bagus Kang, tapi bisa-bisa mpe Jakarta tu nasi pada basi semua :D
  • RASARAB
    avatar komentator ke-19
    RASARAB #Rabu, 12 Mei 2010, 04:05 WIB
    waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah murah bangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeT
    sama kopi klothok murah mana Bal? :D
  • IES
    avatar komentator ke-20
    IES #Selasa, 11 Mei 2010, 16:06 WIB
    aku tau Nasi megana, tp kl yg pertama aku tidak tau hehehe..
    Nasi Megana biasa ada di pantai petanahan tiap minggu pagi. silakan berkunjung ^_* *iklan*
    Wah promosi ni NYai :D
    tapi dimana itu Pantai Petanahan yah?
  • INDOMIELEZAT
    avatar komentator ke-21
    INDOMIELEZAT #Selasa, 11 Mei 2010, 09:36 WIB
    enaaaaaaaaaaaaaaaak aku ketagihaaaaaaaan..
    ayoek ke kebumen lagih....
    besok2 nyeli aja ke Kebumen, pake mobil sayah aja
  • ANNOSMILE
    avatar komentator ke-22
    ANNOSMILE #Senin, 10 Mei 2010, 22:50 WIB
    baru tau kalau ada makanan seharga 500 rupiah..
    murah tenan di zaman sekarang ini..
    apa ndak rugi yang jualan tuh
    bahkan mungkin modal yg dikeluarkan yg jual hanya 100 rupiah per bungkus...
  • CERITAEKA
    avatar komentator ke-23
    CERITAEKA #Senin, 10 Mei 2010, 15:35 WIB
    Baca postingan ini.. ingatanku melayang waktu jalan2 ke pelosok desa di Jogja.. betapa kehidupan begitu sederhana, damai dan tentram...
    Serba murah juga.

    *Maaf ya Wij.. pertanyaan2mu itu gue juga gak bisa jawab
    ndak apa-apa mba, dinikmati saja kesederhanaan itu selagi bisa :)
  • VICKY LAURENTINA
    avatar komentator ke-24
    VICKY LAURENTINA #Senin, 10 Mei 2010, 14:24 WIB
    Waduh, ndak bisa gitu, Na. Pergi keluar dari Jogja nggak ada hubungannya dengan merasa tidak enak hidup sederhana, tapi ini masalah mental mencari tantangan untuk mengembangkan wawasan.

    Ngomong-ngomong, saya nggak sepakat sama nasi megana itu. Saya nggak bisa makan ebi..
    Menurut saya tantangan itu juga ada di tempat-tempat terpelosok dan sekaligus mengembangkan wawasan. Itu Ebinya ndak kerasa kok mba dokter...