Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Jumat, 13 November 2009, 20:40 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Candi-candi di Trowulan nggak semuanya berada dalam keadaan utuh. Beberapa di antaranya masih terpendam di dalam tanah. Bukan karena nggak upaya untuk merestorasi. Melainkan karena situs candi tersebut masih dalam tahap penggalian ataupun penelitian. Alhasil, yang tersaji ke hadapan pengunjung adalah kesan dari suatu bangunan kuno nan misterius yang menanti untuk disingkap. Bukti bahwa beratus-ratus tahun, di lokasi seluas hampir 100 km persegi ini pernah berdiri suatu peradaban.

 

Candi Gentong

 

Letak Administratif:
Dusun Muteran, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

 

Candi Gentong terletak berdekatan dengan Candi Brahu. Dari penginapan Maha Vihara Mojopahit dapat ditempuh sekitar 20 menit dengan berjalan kaki. Ada yang berpendapat bahwa asal-usul penamaan gentong ini berakar dari kata gedong yang berarti bangunan.

 

Pemandangan Candi Gentong peninggalan Majapahit di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Candi Gentong yang luas dan tak lagi utuh.

 

Candi Gentong terdiri dari dua bangunan yang kedua-duanya menghadap ke arah barat. Candi ini pertama kali diungkap oleh Verbeek pada tahun 1889. Saat ada proses penggalian di sekitar Candi Gentong, pernah dilaporkan adanya penemuan arca-arca Buddha. Jadi, besar kemungkinan Candi Gentong berlatar belakang agama Buddha.

 

Patok Batas area Candi Gentong di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Patok batas area Candi Gentong.

 

Candi Gentong sendiri memiliki struktur bangunan yang unik. Yaitu terdiri dari tiga bangunan bujur sangkar yang memusat. Adapun batu penyusun dari Candi Gentong ini adalah batu bata.

 

Candi Kedaton

 

Letak Administratif:
Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

 

Dari sekian banyak situs yang belum terungkap, Candi Kedaton bisa dibilang unik. Pertama, tepat di muka situs berdiri sebuah bangunan dari batu bata. Kalau diperhatikan bangunan tersebut merupakan struktur dari sebuah pendopo.

 

Pendopo dengan struktur unik yang ada di Situs Candi Kedaton di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Pendopo di Situs Candi Kedaton yang struktur bangunannya unik.

 

Hal yang unik adalah konstruksi dari bangunan tersebut, yaitu dibangun dengan meletakkan batu-batu bata secara melingkar menuju pusat. Lebih jelasnya bisa Pembaca lihat di bagan di bawah ini.

 

penampang pendopo di situs Candi Kedaton, Trowulan, Mojokerto
Penampang samping pendopo (gambar kanan), ada kecenderungan susunan batu bata meninggi secara melandai.
Penampang atas pendopo (gambar kiri), batu-batu bata tersebut disusun melingkar memusat layaknya spiral.

 

Kedua, Situs Candi Kedaton ini mungkin tidak tepat jika disebut candi. Sebab, Situs Candi Kedaton diduga kuat merupakan sisa-sisa pemukiman penduduk pada masa lampau. Menarik kan? Seperti apa sih bentuk pemukiman di zaman dahulu?

 

Pemandangan pemukiman kampung penduduk zaman Majapahit di Situs Candi Kedaton di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Pemukiman penduduk di zaman dahulu yang terpendam tanah.

 

Saat memasuki Candi Kedaton, kita serasa dibawa ke suasana pemukiman khas kampung yang seakan terlantar beratus-ratus lamanya. Memang sih, di sini nggak ada sisa-sisa barang rumah-tangga. Tapi, kita masih bisa menyaksikan bahwa dulunya di situ ada rumah, di sana ada pintu, di sebelah situ ada jalan setapak, di sananya ada tangga, dan lain sebagainya.

 

Dinding rumah warga dari batu bata kuno di Situs Candi Kedaton di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Dinding rumah terbuat dari batu bata. Jelas, rumah-rumahnya lebih kokoh.

 

Jalan setapak di zaman dulu yang ada di Situs Candi Kedaton di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Jalan setapak yang diperkokoh dengan batu kali. Persis seperti yang ada di masa kini.

 

Bentuk batu bata unik di Situs Candi Kedaton di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009

Susunan batu bata unik di Situs Candi Kedaton di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Batu bata berbentuk unik. Entah digunakan untuk apa. Apa lantai ya?

 

Relief wanita telanjang yang ada di Situs Candi Kedaton di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Semacam penampakan relief. Tapi, kok ada relief di pemukiman penduduk ya?

 

Hal unik lainnya di Situs Candi Kedaton adalah adanya suatu sumur yang dikeramatkan oleh warga setempat. Namanya Sumur Upas. Warga meyakini bahwa di dalam Sumur Upas terdapat gas belerang yang beracun. Alhasil, Sumur Upas kini ditutup dengan batu agar yang "berada" di dalamnya tidak bisa keluar. Selain itu, diletakkan pula sejumlah sesaji. #mistis

 

Asal-usul sejarah sumur upas yang mistis dan angker di Situs Candi Kedaton di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Sumur Upas yang dikeramatkan. Berminat semadi di sini?

 

Bicara tentang sumur, di dekat dengan kantor juru pelihara Situs Candi Kedaton juga terdapat suatu sumur tua. Berbeda dengan Sumur Upas, hingga saat ini sumur tua ini masih berfungsi dengan baik alias masih mengeluarkan air yang jernih. Di musim kemarau pun air dari sumur tua ini nggak pernah surut.

 

Asal-usul sejarah sumur-sumur tua angker di sekitar Situs Candi Kedaton di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Salah satu sumur tua yang masih berfungsi sebagaimana mestinya.

 

Keberadaan sumur-sumur tua di Situs Candi Kedaton ini makin menguatkan dugaan bahwa dahulu kala lokaasi ini adalah pemukiman penduduk. Namun, jika menilik Sumur Upas yang konon kabarnya beracun itu, kok malah jadi berkebalikan ya?

 

Situs Umpak dan Lantai Sentonorejo

 

Letak Administratif:
Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

 

Candi Kedaton rupanya juga dikelilingi oleh beberapa situs purbakala lain. Yang pertama adalah sisa-sisa umpak batu. Umpak-umpak tersebut terbuat dari batu andesit dan memiliki lubang kotak di tengahnya.

 

Umpak Batu pondasi Pendopo Majapahit di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Umpak batu ini diduga dahulunya adalah pondasi tiang suatu pendopo.

 

Para peneliti meyakini bahwa umpak-umpak tersebut merupakan pondasi dari sebuah balai yang berpenyangga tiang kayu dan beratapkan genting. Sepintas mirip dengan Dharmasala yang pernah kujumpai di Dataran Tinggi Dieng.

 

Cerita sumur-sumur tua Majapahit di sekitar Situs Sentonorejo di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Sumur tua yang ada di dekat Situs Sentonorejo. Banyak sumur artinya dekat dengan pemukiman.

 

Nggak jauh dari umpak-umpak batu tersebut, jarak sekitar 50 meter, terdapat situs purbakala lain yang cukup membuat tanda tanya di kepala. Situs tersebut cukup luas dan dilindungi dengan atap. Sepintas, tampak seperti bekas penggalian yang menampilkan sisa-sisa bangunan masa lampau.

 

Pemandangan penggalian lantai segi enam di Situs Sentonorejo di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Sepintas sih nggak begitu menarik. Tapi....

 

Aku hampir saja tidak tertarik kalau saja Andreas tidak nyeletuk,

“Wis, ternyata bangunan orang zaman dulu, lantainya pakai konblok juga ya?”

 

Memang apa yang bisa disaksikan di Situs Lantai Segi Enam Sentonorejo ini adalah susunan rapi konblok berbentuk segi enam seperti yang biasa dipergunakan pada masa kini. Panjang tiap sisi segi enamnya sekitar 6 cm dengan ketebalan 4 cm. Konblok atau ubin segi enam ini terbuat dari tanah liat yang dibakar (gerabah). Saat ini, konblok yang tersisa adalah sejumlah 104 buah.

 

Susunan lantai segi enam di Situs Sentonorejo di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Apa konblok segi enam yang ada di zaman sekarang ini meniru dari zaman dulu ya?

 

Hmmm, kalau di zaman dulu sudah ada konblok, apa mungkin pada zaman dahulu orang juga punya handphone ya? #ngawur

 

Candi Minak Jinggo

 

Letak Administratif:
Dusun Unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

 

Candi Minak Jinggo ini tergolong unik. Menurut pak juru pelihara yang bernama Pak Jujur, struktur Candi Minak Jinggo ini menggunakan batu andesit dan batu bata merah. Uniknya lagi, batu bata merah dipergunakan sebagai pondasi bagian kaki candi. Sementara bagian atas (badan dan atap) candi menggunakan batu andesit.

 

Aku sendiri juga bingung, kenapa pola susunannya seperti itu? Kenapa batu andesit yang lebih berat dari batu bata justru disusun di atas batu yang ringan? Ah ya, kita serahkan saja misteri ini kepada para arkeolog yang tengah meneliti Candi Minak Jinggo ini.

 

Penggalian di situs Candi Minak Jinggo Trowulan, Mojokerto di tahun 2009

Lubang galian di situs Candi Minak Jinggo Trowulan, Mojokerto di tahun 2009

Susunan batu bata di situs Candi Minak Jinggo Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Candi Minak Jinggo yang masih dalam tahap penggalian.

 

Candi ini dinamai Minak Jinggo sebab terdapat arca raksasa bersayap yang diyakini masyarakat sebagai arca Minak Jinggo. Padahal sebetulnya arca tersebut adalah arca Garuda yang paruhnya patah. Saat ini arca tersebut disimpan di Pusat Informasi Majapahit.

 

Relief kehidupan di zaman lampau di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009

Relief kehidupan di masa Majapahit di Trowulan, Mojokerto di tahun 2009
Relief-relief yang menggambarkan kehidupan di masa lampau.

 

Eh iya, siapa sih sebetulnya siapa sih Minak Jinggo itu? Tokoh Minak Jinggo diyakini sebagai personifikasi dari Bhre Wirabumi yang berniat menguasai Majapahit pada masa kepemimpinan Ratu Ayu Kencana Wungu.

 

Ratu Ayu Kencana Wungu pun kemudian membuat sayembara untuk menumpas Minak Jinggo. Sayembara itu diikuti oleh seorang ksatria sakti bernama Damarwulan yang pada akhirnya sukses membunuh Minak Jinggo dengan perantara kedua selir Minak Jinggo. Lantas kepala Minak Jinggo dipenggal dan dikuburkan di candi ini.

 

Pembaca percaya? Ah, namanya juga cerita.

 


 

Jadi demikianlah kiranya, beberapa peninggalan purbakala di Trowulan yang tersisa namun tak lagi berwujud utuh. Semoga di masa datang, kita dan generasi penerus kita masih dapat menyaksikan serta mempelajari banyak hal dari peninggalan-peninggalan purbakala ini.

 

Eh, siapa tahu, masih ada bangunan serupa lain di Trowulan yang menanti untuk disingkap.

 

Pembaca tertarik ke Trowulan?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • SUGIMAN RANU SUDARMODI
    avatar komentator ke-0
    SUGIMAN RANU SUDARMODI #Jumat, 9 Ags 2019, 01:40 WIB
    di serat pararaton teks asli tertulis:
    XI (30). ............Bre Hyang Wisesa sira begawan i saka netra paksa agni sitangsu 1322 S. 1400M.
    XII (30) Batara Stri Prabu. Bre Lasem mokta………… Bre Kahuripan mokta. Bre Pandan Salas mokta dinarmeng Jinggan, darma biseka …………
    (31) Bre Hyang Wisesa apepurikan lawan Bre Wira Bumi. Dadi denira dampul, abelah mati sira dampul i saka 1323 (S). Helet tigang tahun tumuli dadi manih sira kang prang Paregreg. Sama apangarah……… kalah kedaton kulon, kapesan. Bre Hyang Wisesa Runtik, sira pun ayun lungaha. Ingaturan Bre Tumapel Bre Hyang Parameswara: \"Sampun age lungha isun lawanane\" Suka Bre Hyang Wisesa…… Kalah kedaton wetan. Bre Daha ingemban denira Bre Hyang Wisesa, binakto mangilen. Bre Wira Bumi lungha ing wengi, tumalapaj ing parahu, tinut denira raden Gajah, biseka ratu anghabaya Bre Narapati. Katututan ing parahu minokta tur pinok binakta ring Maja pahit, dinarma ta sira ring Lung………i saka 1328. dst.
    Menurutku: Batara Stri Kusuma Wardhani istri Bre Hyang Wisesa naik tahta 1400M ketika Bre Hyang Wisesa jadi Begawan. Lalu siapa Raden Gajah yg punya sebutan raden dan sebagai Bra Narapati. Jika dicerita rakyat Damar Wulan lalu berhak duduk jajar dng Kencana Wungu (KW) yg Kusuma Wardani (juga KW). 0815-1029-9460.
  • NAJLA
    avatar komentator ke-1
    NAJLA #Selasa, 4 Okt 2016, 00:12 WIB
    Kita jaga kelestarian candi supaya anak cucu kita tetap bisa menikmati.
    Sip! Setuju! Laksanakan! :D
  • ADHITYA
    avatar komentator ke-2
    ADHITYA #Sabtu, 7 Feb 2015, 21:01 WIB
    setiap cari destinasi wisata ketemu maw mblusuk? padahal niatnya cari gunung gentong malah ketemu candi gentong. but Youre true adventurer!
    Lha... kok nyari gunung bisa ketemu candi itu saya juga bingung lho, hohoho
    Tapi trims udah nyasar di sini :D
  • CHAIDIR
    avatar komentator ke-3
    CHAIDIR #Selasa, 11 Nov 2014, 23:00 WIB
    Sampe sekarang saya belum pernah lihat candi langsung.. cuman bisa lihat dari photo!
    Hehehe.. :D
    Di Tapanuli Selatan kan ada candi Bro? Dari Medan ya jauh sih, hehehe
  • FAHMI
    avatar komentator ke-4
    FAHMI #Senin, 4 Mar 2013, 18:39 WIB
    selalu suka dengan heritage sites, selalu kagum dengan peradaban masa lalu... pasti timbul
    pertanyaan: \"kok bisa ya?\"
    bisa aja Mas Fahmi, jaman dulu kan teknologinya canggih pakai bantuan supranatural #eh?
  • TIAN NURYANTO
    avatar komentator ke-5
    TIAN NURYANTO #Rabu, 25 Mei 2011, 13:17 WIB
    ketika di trowulan,saya belum pernah liat situs sentonorojo. apa msh
    satu kompleks? yg belum dimasukin kyknya tentang kolam segaran yg
    digunakan raja utk menjamu tamu-tamu majapahit...
    Situs Sentonorejo itu lokasinya masuk kampung, jadi lumrah terlewatkan. Kalau Kolam Segaran itu saya bahas pada artikel http://hidup.mblusuk.com/311-Pilih-Sopan-atau-Kualat.html
  • DITTA
    avatar komentator ke-6
    DITTA #Senin, 21 Des 2009, 13:04 WIB
    Jakarta kota yg ironis. Sgl hal hidup berdampingan dgn antipode nya dan itu terang2an. Beda dgn jmn nenek moyang klasik kita dulu. Krn gag berani (ato gag boleh) open opinion, rakyat pny cara sndri unt mengungkapkan kritiknya, kekecewaannya ato kekagumannya. Kl km pelajari, byk sastra kuno yg sbnrnya adl satire/sindiran thd keadaan yg sbnrnya. Mis legenda Panji, Damarwulan, Arjunawiwaha, Calon Arang, kesenian Reog, dll. Wah, ndabrus maneh iki aq. Dah lama sih ga main ke blogmu. Jgn bosen2 dgrin aku ndabrus yo. He..he
    Hehehe, ndak apa-apa Bu Ditta. Udah tau Jakarta seperti itu kok masih mau hidup disana ya? hehehe. Berati jaman dulu sebenarnya tak ada kebebasan berpendapat dong ya? Namun imbasnya justru bermunculan karya-karya sastra kayak gitu.
  • DITTA
    avatar komentator ke-7
    DITTA #Senin, 21 Des 2009, 12:30 WIB
    Lho arek iki wes tekan kene tibakno. He...he. Dua susunan jenis batu yg beda di Candi Menakjinggo mgkn krn sdh pernah direstorasi oleh pihak Majapahit setelah candi itu dibangun. Spt Candi Jawi di Pandaan yg juga punya dua jenis batu yg beda di badan candinya krn sdh prnh dipugar oleh Hayam Wuruk. Legenda Damarwulan-Menakjinggo itu mmg sindiran pujangga thd kisruh kel kerajaan antara Wirabhumi (Menakjinggo) vs Wikramawardhana n Kusumawardhani (Damarwulan n Ratu Kencana Wungu). Kalo ke Jatim lg jgn lupa candi2 di gunung Penanggungan n sekitarnya mas. Eksotis.
    Wekekekeke, Bu Ditta sekarang dah di Jakarta sih. Tapi teorinya boleh juga. Mungkin memang sudah pernah direnovasi. Wah sepertinya hapal skali dengan legenda Darmawulan ini.
  • AMIR
    avatar komentator ke-8
    AMIR #Kamis, 10 Des 2009, 20:08 WIB
    candi getong letaknya sebelom candi brahu.....klo jalan kaki mantab..lbh seneng klo jalan kaki......minggu depannya lage ke situs candi kedaton dengan jalan kaki lage...heheheh.....sekalian muter2 liat wilayah yang di anggap sebagai letak kraton majapahit......
    Kuat ya sampeyan jalan kaki jauh banget? Waktu itu kita cuma punya waktu satu hari sih, jadinya ya pegel kalau mesti jalan jauh.
  • VINNA
    avatar komentator ke-9
    VINNA #Selasa, 1 Des 2009, 20:11 WIB
    dah dibaca..

    iya, kedaton lbh cocok disebut situs.. mantab bgt tnyata si situs kedaton itu ya.. pas km ksana msh ada pekerja ekskavasinya ga?
    Disana ndak ada pekerja ekskavasi, biasanya mahasiswa arkeologi yang meneliti disana.
  • GANDI WIBOWO
    avatar komentator ke-10
    GANDI WIBOWO #Minggu, 29 Nov 2009, 07:44 WIB
    Pernah baca Negara Krtagama mas? Apa bener letak2nya sama ama yang diceritain prapanca?

    Kalo gak salah, badan arkeologi yogya udah pernah bikin Video penilitian tentang majapahit.. udah punya cd-nya mas? share dong.. Kayaknya saya pernah minta tolong kayak gini deh.
    Belum baca NegaraKertagama diriku ini. Ah ya, belum ada waktu ke Balai Purbakala mas, jadi belum dapet info tntang VCD nya itu.
  • THEPENKS
    avatar komentator ke-11
    THEPENKS #Senin, 23 Nov 2009, 13:38 WIB
    orang zaman dulu [para leluhur kita] itu waktu membuat candi kontraktornya dari mana ya? ampuh banget..
    ada yang bilang kontraktornya dari India tapi kulinya warga kita sendiri :p
  • NONADITA
    avatar komentator ke-12
    NONADITA #Jumat, 20 Nov 2009, 20:28 WIB
    Waaww...saya jadi pengen jelajah candi :D

    Bener2 penasaran ingin tau komplek candi yang utuh di masa lalu itu seperti apa. Sayang sekarang hanya tersisa reruntuhannya saja..
    Justru malah aneh bin ajaib mba kalau ada candi yang masih utuh sampai sekarang. :D
    Malah makin seru kalau kita bisa merekonstruksi candi seperti sedia kala.
  • MURWANI
    avatar komentator ke-13
    MURWANI #Jumat, 20 Nov 2009, 07:43 WIB
    Untuk yang masih utuh misalnya candi tikus ,canDI PARI dll apakah sudah dikunjungi juga ?mungkin perlu cuti ya untuk tuntaskan perjalanan di trowulan.he..he..
    Nantikan artikel berikutnya Bu :D
  • ELIA BINTANG.
    avatar komentator ke-14
    ELIA BINTANG. #Jumat, 20 Nov 2009, 01:10 WIB
    orang dulu itu emang sbnrnya lebih pinter dari orang sekarang ya kl dipikir2.. :D
    ada peradaban yang hilang jadi kita bisa berpikir seperti itu :)
  • SUWUNG
    avatar komentator ke-15
    SUWUNG #Selasa, 17 Nov 2009, 23:09 WIB
    dulunya buat apa ya bos?
    dulunya ya tempat manusia beraktivitas mbah :)
  • EM
    avatar komentator ke-16
    EM #Selasa, 17 Nov 2009, 19:46 WIB
    Wij, kepanjangan tulisanmu, lbh enak gaya yg biasane, di bagi-bagi gitu :D
    dibagi-bagi ntar malah tambah sedikit dunk isinya :D
  • ANNOSMILE
    avatar komentator ke-17
    ANNOSMILE #Selasa, 17 Nov 2009, 19:27 WIB
    wah lengkap banget ulasannya
    pengen maen kesana tapi kapan ya
    kalau sudah selesai skripsinya :D
  • ANDREAS
    avatar komentator ke-18
    ANDREAS #Selasa, 17 Nov 2009, 18:01 WIB
    orang jaman dulu selain sudah pakai lantai segi enam, di halaman depan rumah juga menggunakan kerikil batu yang disekat batu bata plus ada saluran air, mirip orang jaman sekarang supaya tidak berdebu, maklum di trowulan panassss...begitu
    Wah wah wah mas Andreas ini seperti pernah tinggal di jaman lampau saja :D
  • COMENX
    avatar komentator ke-19
    COMENX #Selasa, 17 Nov 2009, 06:08 WIB
    betul....
    makin tambah bukti kalo dulu juga ada tekhnologi...
    teknologi itu udah ada sejak jaman dahulu kala, tapi perkembangannya aja yang beda.
  • RANYSTARRY
    avatar komentator ke-20
    RANYSTARRY #Senin, 16 Nov 2009, 08:15 WIB
    mas.........
    kok komennya dikit? mesti karena aku gak ikutan komen ya, he3 :p
    mas, ada kabar bagus,
    aku sekarang dah bisa megang DSLR dengan benar, hee..
    komennya dikit ya? Baguslah dirimu sudah bisa pegang DSLR yang baik :)
  • VINNA
    avatar komentator ke-21
    VINNA #Senin, 16 Nov 2009, 08:14 WIB
    kerennn!! lanjutkan, wij.. blm baca artikelnya, baru liat gbrnya
    Ya dibaca dulu dunk...
  • ZAM
    avatar komentator ke-22
    ZAM #Minggu, 15 Nov 2009, 11:48 WIB
    makin banyak bukti bahwa orang dulu itu keren-keren!
    Jelas!
  • ESSAJIWA
    avatar komentator ke-23
    ESSAJIWA #Minggu, 15 Nov 2009, 04:02 WIB
    Hooooi... wij dah lama ndak mampir sini :p

    Lek aku masih gak ngerti lo wij, kenapa dirimu trus jeng vinna juga, seneng banget sama candi ya?

    Masih blom dapet ni apa asyiknya, tapi kalo foto-fotonya sih aku suka.. suka difoto :lol:
    Membayangkan kehidupan masa lampau itu yang menurut saya mengasyikkan mas :)
  • PEIN
    avatar komentator ke-24
    PEIN #Sabtu, 14 Nov 2009, 17:41 WIB
    Kekekeke..........
    kok artikelnya simpel2 ya ?
    Nice Inpohh
    karena jumlahnya banyak makanya dibuat singkat :)
  • MORISHIGE
    avatar komentator ke-25
    MORISHIGE #Sabtu, 14 Nov 2009, 11:21 WIB
    itu coneblock beneran hasil penggalian?
    W-O-W
    bukti kalau orang jaman dulu sudah mengenal konblok.
  • ZULHAQ
    avatar komentator ke-26
    ZULHAQ #Sabtu, 14 Nov 2009, 08:12 WIB
    wajarlah terbawa suasana beratus2 tahun lalu, benar2 keliatan tua :)
    saya malah merasa tambah muda disana :)