Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Senin, 10 Maret 2008, 10:55 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Pada hari Kamis (13/4/2006) yang lalu, aku, Joko, Radit, dan Winky bertamasya ke Tawangmangu. Tawangmangu itu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Objek wisata yang terkenal di sana adalah air terjun Grojogan Sewu. Jaraknya dari Kota Jogja sekitar 100 km.

 

Seperti biasa, titik awal keberangkatan adalah rumahku. Sekitar pukul 7 pagi Joko, Radit, dan Winky sudah berkumpul. Setelah pamit ke Eyang, aku pun berangkat.

 

Eh, sebelum benar-benar bertolak ke Tawangmangu kami sarapan dulu di warung Soto Pak Gareng. Letak warung Soto Pak Gareng berada di seberang pintu masuk utama Stasiun Tugu Yogyakarta. Tepatnya, di luar pagar bekas Hotel Tugu.

 

sarapan soto ayam pak gareng di luar bekas hotel tugu pada zaman dulu

 

Dari Kota Jogja kami menuju ke Karanganyar melalui Jl. Raya Jogja – Solo. Aku membonceng sepeda motor yang dikendarai Joko. Radit membonceng sepeda motornya yang dikemudikan Winky.

 

Eeh, beberapa kilometer setelah melintasi Kota Klaten musibah datang menghadang. Ban sepeda motornya Radit bocor! Jadilah kami berhenti dulu di bengkel untuk menambal ban yang bocor.

 

ban sepeda motor raditya panji umbara bocor

 

Selesai urusan menambal ban, perjalanan pun berlanjut. Karena sekarang sudah masuk wilayah berplat AD, jadi Winky yang ber-KTP Kabupaten Sukoharjo berada di posisi terdepan sebagai pemandu arah.

 

Setelah melewati Kota (Kecamatan) Delanggu, kami berbelok di pertigaan dekat SPBU ber-Dunkin Donut menuju ke arah Sukoharjo. Pemandangan di kanan dan kiri jalan semakin banyak dihiasi sawah-sawah yang menghijau.

 

perlintasan kereta api di jalan baki sukoharjo

pemandangan sawah di sepanjang jalan baki sukoharjo

 

Setibanya di Sukoharjo, kami bertamu dulu di rumah Winky. Jam menunjukkan pukul 10 siang. Setelah sekian lama bersepeda motor tentu bokong perlu diistirahatkan dengan yang empuk-empuk.

 

Di rumah Winky kami dijamu dengan berbagai macam camilan. Kami juga berkenalan dengan Arif, adik bungsu Winky yang sama sekali nggak mirip dengan kakaknya. #eh

 

joko alfandy alhuda depan rumah winkausyar wanranto

joko alfandy alhuda, wihikanwijna, raditya panji umbara bertamu di kediaman winkausyar wanranto

profil keluarga winkausyar wanranto

joko winky radit duduk di sofa

 

Sekitar pukul setengah 11 siang kami pun pamit bertamu dari rumah Winky dan melanjutkan perjalanan menuju ke Tawangmangu. Tentu Winky tetap ikut sebagai pemandu arah.

 

Untuk menuju ke Tawangmangu, Winky memilih rute melewati Kota Solo. Kami sempat melewati depan Pasar Gede. Setelah melintasi Sungai Bengawan Solo kami pun berpindah wilayah di Kabupaten Karanganyar.

 

Sayangnya, dalam perjalanan melintasi Jl. Solo – Tawangmangu hujan deras mendadak turun. Hujan baru berhenti beberapa kilometer menjelang pintu masuk kawasan objek wisata Grojogan Sewu.

 

helm sepeda motor joko alfandy alhuda

winkausyar wanranto membonceng raditya panji umbara naik sepeda motor

winkausyar wanranto, raditya panji umbara, joko alfandy alhuda melipat jas hujan

 

Menjelang pukul 12 siang tibalah kami di area parkir pengunjung Grojogan Sewu. Ternyata, jarak dari area parkir ke loket tiket agak jauh. Jalan kakilah kami menuju ke loket tiket.

 

Di sepanjang jalan dari area parkir ke loket tiket berdiri banyak warung makan. Selain warung makan, ada pula kios-kios suvenir dan kios-kios penjual tanaman hias.

 

winkausyar wanranto dan wihikanwijna di parkiran grojogan sewu

raditya panji umbara dan joko alfandy alhuda di sekeliling penjual tanaman hias tawangmangu

winkausyar wanranto, raditya panji umbara, joko alfandy alhuda di depan loket tiket masuk grojogan sewu

wihikanwijna, winkausyar wanranto, joko alfandy alhuda di depan loket tiket masuk grojogan sewu

 

Di loket tiket, bapak petugas jaga memberitahu bahwa lokasi air terjun Grojogan Sewu masih jauh! #duh Untung jalan ke sana sudah bagus. Walaupun, kami harus meniti ribuan anak tangga untuk menuju ke sana.

 

Kerumunan monyet memadati hampir setiap sudut jalan anak tangga menuju Grojogan Sewu. Bagusnya, monyet-monyet ini seakan cuek terhadap pengunjung. Sebagai sesama makhluk Tuhan, kita harus hidup berdampingan tanpa saling mengganggu.

 

jalan sepi di kawasan wisata grojogan sewu

pria turun banyak anak tangga di grojogan sewu

tingkah dua monyet liar di grojogan sewu tawangmangu

 

Sekitar pukul 12 siang lebih beberapa belas menit tibalah kami di Grojogan Sewu. Subhanallah! Rupanya ini air terjun yang membuat Tawangmangu terkenal itu.

 

Niat untuk bermain air di air terjun nggak dapat terlaksana karena dasar Grojogan Sewu penuh batu-batu besar. Selain itu, hempasan air dari jarak sekian belas meter saja sudah membuat pakaian basah kuyup. Jadilah dengan demikian kami hanya berfoto-foto ria dengan latar Grojogan Sewu dari jauh.

 

pemandangan indah air terjun grojogan sewu di tawangmangu pada zaman dulu

foto bareng kawan kuliah di air terjun grojogan sewu pada zaman dulu

 

Sekitar pukul setengah 1 siang kami menyudahi acara berbasah-basahan di Grojogan Sewu. Dalam perjalanan menuju pintu keluar kami menyempatkan salat Zuhur di musala dekat kolam renang.

 

Setibanya kembali di area parkir kami nggak langsung menghampiri sepeda motor. Kami makan siang dulu di salah satu warung sederhana. Semangkuk soto ayam ditambah segelas teh manis manis terpilih sebagai penghangat sehabis berbasah-basahan.

 

winkausyar wanranto, wihikanwijna, joko alfandy alhuda, raditya panji umbara di warung makan grojogan sewu

wijna makan di warung grojogan sewu tawangmangu

 

Sekitar pukul 2 siang kami pun hengkang dari Tawangmangu. Hari ini adalah suatu tamasya yang menyenangkan bersama kawan-kawan kuliah.

 

Jalan raya yang kini menurun dan (tetap) meliuk tajam mengantarkan kami menuju ke Kota Karanganyar untuk kembali menuju Kota Jogja tercinta. Perjalanan masih panjang. Tapi, semoga suatu saat nanti kami bisa kembali bertamasya lagi ke Tawangmangu.

 

jalan berkelok di tawangmangu

hamparan sawah indah di tawangmangu

 

Sekian.


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!