Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Sabtu, 28 Maret 2009, 04:32 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Selepas berkunjung ke Candi Pawon, di hari Kamis siang (19/3/2009) aku, Ipin, dan Andreas melanjutkan kunjungan ke Candi Borobudur. Candi ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga rakyat Indonesia. Bahkan di telinga rakyat mancanegara. Candi Buddha ini berlokasi di Dusun Budur, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

 

Mahalnya ke Candi Borobudur

Rute untuk mencapai Candi Borobudur ya seperti rute untuk mencapai Candi Mendut dan Candi Pawon. Di dekat pintu masuk kompleks Taman Wisata Candi Borobudur ada beberapa angkutan umum yang terparkir. Tapi aku kurang tahu rute dan tarif angkutan umum tersebut.

 

Taman Wisata Candi Borobudur menarik retribusi Rp12.500 per pengunjung di hari kerja dan Rp15.000 di hari libur. Selain itu, bagi pengunjung yang membawa kamera dikenakan biaya Rp1.000 dan Rp5.000 bagi yang membawa kamera video. Itu pun belum termasuk biaya parkir.

 

Foto turis asing dipandu pemandu lokal mempelajari sejarah Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Daya tariknya hingga ke mancanegara. Mungkin karena itu jadi terkesan komersil....

 

Mahal sekali ya untuk berwisata di Candi Borobudur?

 

Kilas Sejarah Candi Borobudur

Untung kami datang di hari kerja dan bukan musim liburan, jadinya suasana di Candi Borobudur terasa lumayan lenggang. Sekadar mengingatkan, Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi. Pembangunan tersebut berlangsung selama kurang-lebih 500 tahun. Dimulai sejak masa pemerintahan Raja Samaratungga dan berakhir pada masa pemerintahan Ratu Pramowardhani.

 

Foto relief orang seks di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Sebagian relief Kamadhatu yang dapat disaksikan publik.

 

Foto relief orang telanjang di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Sisa relief Kamadhatu ditutupi oleh batuan baru. Katanya sih supaya pondasi Candi Borobudur tetap kokoh.

 

Struktur Candi Borobudur sendiri berwujud mandala dengan sepuluh tingkat. Beberapa tingkat dikelompokkan berdasarkan reliefnya, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Masing-masing tingkat merepresentasikan perjalanan hidup manusia, diawali dari manusia yang dikuasai nafsu dan emosi hingga lepas dari itu semua untuk menyatu dengan sang pencipta.

 

Perawatan Candi Borobudur

Siang itu, aku sengaja berniat nggak terlalu serius memotret karena toh sudah banyak fotografer yang menghasilkan foto Candi Borobudur yang ciamik . Aku juga nggak repot-repot mencari informasi Candi Borobudur, karena toh Candi Borobudur ini sudah terkenal lintas negara. Jadi, aku agak sedikit bingung apa yang bakal aku lakukan di sana selain memotret tingkah-polah kedua temanku itu.

 

Foto belajar sejarah di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Belajar bareng sejarah peradaban bangsa, bukan belajar matematika.

 

Kebetulan, saat aku berada di tingkat kedua Candi Borobudur, aku perhatikan ada seorang petugas yang sedang membersihkan batu-batu candi. Cara membersihkannya pun cukup unik, yaitu dengan menyemprot batu-batu candi dengan air bertekanan tinggi. Menurut pak petugas, menyemprot batu candi dengan air bertekanan tinggi akan membuat kotoran yang menempel di batu-batu candi menyingkir dengan mudah. Hooo gitu toh.

 

Teknik pembersihan dan perawatan batu candi menggunakan air di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Bayangkan kalau pakai selang plastik konvensional dan aliran keran air berapa lama selesainya?

 

Dalam sehari, beliau mampu menyemprot satu tingkat candi. Hari berikutnya, beliau berpindah menyemprot tingkat di atasnya. Seterusnya hingga sampai ke puncak candi dan kembali ke tingkat dasar lagi karena batu-batu candi di tingkat dasar pasti sudah kotor kembali. Pekerjaan ini ya nggak akan pernah selesai, karena toh Candi Borobudur ini akan selalu kotor. Apalagi dengan banyaknya pengunjung yang singgah kemari.

 

Foto sarang tawon di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Eh, bisa-bisanya ada tawon yang bersarang di Candi Borobudur. Nanti mereka diusir nggak ya?

 

Di tingkat keempat Candi Borobudur, lagi-lagi aku berjumpa dengan petugas yang tengah membersihkan batu candi. Petugas ini membersihkan batu candi dengan cara yang berbeda, karena beliau tidak menyemprot batu candi dengan air melainkan dengan zat-zat kimia. Tujuan penyemprotan batu candi dengan zat-zat kimia agar batu candi terlindung dari lumut dan organisme lain yang berpotensi merusak batu. Akan tetapi, zat-zat kimia yang digunakan harus terbuat dari bahan-bahan organik agar tidak berbalik merusak batu candi.

 

Proses pembersihan batu candi Borobudur menggunakan larutan kimia di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Seperti menyemprot tanaman dengan larutan pestisida.

 

Proses penyemprotan ini juga memakan waktu lama. Apalagi jika batu-batu yang disemprot terletak di lokasi yang susah dijangkau. Pak petugas juga tidak mau menggunakan sikat karena dikhawatirkan malah akan merusak batu candi. Pokoknya, sebisa mungkin bersihkan batu candi tanpa perlu melakukan kontak fisik dengannya.

 

Foto larutan kimia untuk membersihkan batu candi di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Larutan kimia yang digunakan untuk merawat batu candi.

 

Beberapa petugas aku kutemui saat mereka sedang beristirahat di dekat tangga naik menuju puncak Candi Borobudur. Dari mereka lah aku mendapatkan cerita mengenai perawatan candi semegah Candi Borobudur. Tidak lama mereka beristirahat, mereka meminta izin karena masih banyak lokasi lain di Candi Borobudur yang harus mereka rawat dan bersihkan.

 

Foto petugas kebersihan dan perawatan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Istirahat selesai! Saatnya bertugas lagi! Selamat bekerja ya Pak!

 

Para petugas itu, yang jumlahnya saat itu tidak lebih dari 6 orang, adalah orang-orang yang menjaga agar Candi Borobudur senantiasa terlihat memesona di hadapan dunia. Untuk mereka, sepatutnya kita mengucapkan terima kasih.

 

Foto proyek pemetaan struktur luar Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2009
Ada juga ahli purbakala yang sedang meneliti struktur luar Candi Borobudur.

 

Pembaca pernah melihat proses pembersihan candi?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • HERMAN_WONG BUDUR
    avatar komentator ke-0
    HERMAN_WONG BUDUR #Kamis, 5 Apr 2012, 19:33 WIB
    wahh.... bentar lg kabarnya kl mau kecandi harus bayar 200$ gila brow
    wedalah, mahal banget!>.< Besar kemungkinan bakal dikorupsi tuw :p
  • PEIN
    avatar komentator ke-1
    PEIN #Jumat, 1 Jan 2010, 15:30 WIB
    Nih tempat puanas buanget [dah siang sih]
    Toiletnya kotor buanget
    Jalanan warung2 didepan candi kotor buanget, padahal nih tempat tujuan turis internasional [perlu banyak pembenahan]

    Masih bagus Prambanan...................
    Semoga PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko lebih sigap lagi untuk memperhatikan kenyamanan pengunjung ya Bro!
  • EEM
    avatar komentator ke-2
    EEM #Sabtu, 18 Jul 2009, 10:53 WIB
    wis jare mbak kostku yang anak arkeo....

    Posisi tangannya sang budah gautama ga identik loh... beneran po???
    emang iya, tergantung dharmanya klo ga salah. Ada 5 gaya.
  • LUCIA
    avatar komentator ke-3
    LUCIA #Senin, 13 Jul 2009, 13:44 WIB
    ada candi di jateng yg blm dikunjungi kayanya, candi umbul..itu dijalan raya semarang-magelang...kalo dari jogaja arah awmbarawa sebelah kanan, setelah pertigaan arah ke temanggung, itu semacam pemandian jaman dulu, ditengah2 nya ada lingga/ yoni gt ( naklum ga bisa bedain lingga n yoni he pokonya bentuknya batu g )n ada sisa2 bebatuan, menurut artikel yang saya baca sebelum kesana, dijaman dulu wktu orang2 mae beribadah ke borobudur, wajib hukumnya bwt bersih2 dicandi umbul,gt dhe mg berguna ya, oya selain itu jg ada candi ngempon, n candi baru ketemu di deket daerah coca cola kab Semarang...hidup candi
    Candi Umbul tunggu liputannya ya mbak, habisnya di Magelang lumayan jauh. Apalagi yang Candi Ngempon? he3. Itu Yoni adalah personifikasi kelamin wanita bentuknya seperti meja. Sedangkan Lingga personifikasi kelamin pria bentuknya seperti tiang.
  • DIMAS SATRIYO PAMUNGKAS
    avatar komentator ke-4
    DIMAS SATRIYO PAMUNGKAS #Senin, 6 Jul 2009, 08:09 WIB
    mas berapa petugas yang mas temui di CANDI BOROBUDUR
    berapa ya? yg ada di gambar itu
  • FARHAN ATHALA AJI PUTRA WIDODO
    avatar komentator ke-5
    FARHAN ATHALA AJI PUTRA WIDODO #Minggu, 5 Jul 2009, 17:10 WIB
    mas pernah ngak ngelihat batu-batu candi disemprot
    belum je, baru kali itu, hehehe
  • ANDREAS
    avatar komentator ke-6
    ANDREAS #Kamis, 2 Apr 2009, 15:03 WIB
    termasuk kamu kan wis..
    oow..pulang kampung buat nyontreng ya...
    okey boss,habis pemilu ekspedisi ganas dan gila menanti..
    bedebah dirimu, saya bukan arca, saya kan maling arca. Kapan ke Trowulaaaaan???? HIKS!
  • ANDREAS
    avatar komentator ke-7
    ANDREAS #Kamis, 2 Apr 2009, 14:46 WIB
    Aku menakutkan?gak lah cakep gitu kok..kamu itu yang malah mirip arca deh..

    wis ayo ekspedisi lagi..
    Udah-udah, kalian jangan berdebat gitu. Sama-sama arca kok debat? Ekspedisi setelah PEMILU ya Ndre.
  • SRI WAHYUNI
    avatar komentator ke-8
    SRI WAHYUNI #Rabu, 1 Apr 2009, 22:08 WIB
    Met Kenal
    Wah blog bagus, ngak apa-apa mahal. Mahal lagi kalau buat sendiri, anggap saja amal untuk melestarian peninggal nenek moyang Tul ngak ?
    Betul mbak, semoga uang retribusi itu digunakan untuk merawat peninggalan mbah-mbah pendahulu kita itu. Tapi buat mahasiswa kayak saya ini, kalau sering kesana bikin kantong bolong mbak.
  • SAMSUL ARIFIN
    avatar komentator ke-9
    SAMSUL ARIFIN #Rabu, 1 Apr 2009, 09:23 WIB
    Duh, fotoku di atas keren banget yah? cool pokoknya...
    Si Wisna bikin jelek aja nih...

    Btw kok wajah Andre tampak menakutkan yah?
    itu kan cuma perasaanmu aja Pin, coba tanya sama yang lain.
  • VICKY LAURENTINA
    avatar komentator ke-10
    VICKY LAURENTINA #Senin, 30 Mar 2009, 19:42 WIB
    Mas, sempat megang patung di dalam stupanya, nggak? Katanya sih kalo berhasil megang, keinginan kita terkabul lho..
    Belum sempet e' mbak dokter, habisnya siang itu panas dan bikin ngantuk. Makanya kita buru-buru pulang, he3.
  • RPU
    avatar komentator ke-11
    RPU #Senin, 30 Mar 2009, 13:10 WIB
    Tuh kan curang... gak ngajak2... kemaren aturan setelah walimahan ke borobudur...
    Lho Dit, kemarin itu kan berbarengan sama kunjungan ke Candi Pawon. Ya ntar lah Dit, kamu tak ajak.
  • EMERITA
    avatar komentator ke-12
    EMERITA #Minggu, 29 Mar 2009, 10:11 WIB
    iya aku setuju tampak komersial sekali retribusinya. padahal ke borobudur tidak pernah bosan meski ud puluhan kali. selalu ada yang menarik tentang Borobudur. salam kenal Wijna
    Setuju dengan Mbak Emerita, salam kenal juga yah.