Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Minggu, 22 Februari 2009, 19:18 WIB
Foto Babe Joko dan Babe Winky maen catur raksasa di Bali Februari 2009
Babe Joko dan babe Winky bermain catur raksasa
di Lapangan Puputan.


Foto Babe Joko dan Babe Winky diatas kapal ferry di Bali Februari 2009
Babe Joko dan babe Winky diatas kapal ferry
sebelum tragedi bus malam itu terjadi.

Hari Kamis (5/2/2009) adalah hari terakhir kami di Bali dan berarti ini adalah hari untuk memborong oleh-oleh! Horeeee!

 

Masih dengan formasi seperti pada hari kemarin, para babes beserta Upi menjelajah Bali untuk yang terakhir kalinya sebelum pulang ke Jawa.

 

Oleh sebab kondisi keuangan yang kian terkuras demi menunjang hidup di Bali, terpaksalah kami menjarah ATM terdekat terlebih dahulu. Di perjalanan sepulang dari ATM ini, babe Joko dan babe Ipin sempat nyasar. Rumitnya jalan raya kota Denpasar yang mayoritas searah itu akhirnya memaksa babe Ervan untuk mencari dua anak hilang tersebut.

 

Di tengah perjalanan, kami sempat mengunjungi Lapangan Puputan yang terletak di dekat Kantor Walikota Denpasar. Di lapangan ini terdapat banyak meja untuk bermain catur. Aku perhatikan cukup banyak warga yang memanfaatkan fasilitas ini. Hmmm, boleh juga ya ide Pemkot Denpasar ini.

 

Aktivitas berburu oleh-oleh, dimenangkan oleh duet babe Winky dan babe Joko. Babe Winky memborong banyak kain Bali murah-meriah di UD Erlangga untuk para selirnya. Sedangkan babe Joko sibuk memborong kaos Joger seharga Rp60 ribuan per kaos.

 

Puas memborong oleh-oleh, giliran kami dipusingkan untuk pergi dari Bali. Kami harus merogoh kocek Rp190.000 untuk menebus tiket bus malam Bali – Jogja, yang berangkat dari Denpasar pukul 15.00 WITA. Singkat cerita, 15 jam perjalanan Denpasar – Jogja kami tempuh dengan selamat sentosa. Walau ya... tidak benar-benar selamat karena babe Minky selalu terkapar tak berdaya kalau harus naik bus malam.

 

Dari 5 hari kisah Tour de Bali, ada beberapa hikmah yang bisa Pembaca petik seandainya para Pembaca sekalian tergugah untuk bertualang layaknya kami ini.

 

  1. Rencanakan perjalanan dari jauh-jauh hari. Perencanaan yang terpenting adalah akomodasi dan transportasi (pergi-pulang dan selama di sana).
  2. Sediakan anggaran perjalanan 25% lebih mahal dari perkiraan biaya.
  3. Buat daftar lokasi yang akan dikunjungi untuk memudahkan transportasi.
  4. Mau irit? Pergi berkelompok, jadi biaya akomodasi ditanggung bersama. Makan hanya 2 kali sehari dengan anggaran Rp10.000 sekali makan dan yang terpenting jangan membeli oleh-oleh!
  5. Apa pun yang kita rencanakan, Tuhanlah yang berkuasa menentukan segalanya. Jadi, bersiaplah untuk membuat keputusan di saat genting.
  6. Apabila pergi berkelompok dan harus dibuat suatu keputusan, hendaknya keputusan itu konsisten, yaitu tidak berubah-ubah!

 

Jika Pembaca melewatkan artikel-artikel Tour de Bali, aku persilakan untuk membacanya kembali dari tautan di bawah ini.

 

Terima Kasih sudah membaca sampai sini!

 


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • TYASETA RABITA NUGRAENI S
    avatar komentator ke-0
    TYASETA RABITA NUGRAENI S #Selasa, 18 Mar 2014, 11:55 WIB
    Hem...Bali,
    Sedikit cerita ah,
    Dulu,
    Saat SMP sekitaran tahun 2002, saya ke Yogya-Bali cuma Rp.300.000, di Bali kami ke beberapa tempat yang saya rekomendasikan kalau mau lan jalan,

    Sangeh yang banyak monyet da ada mitosnya loh disana. Konon katanya kalau mengambil satu monyet, kita akan dihantui sama penunggu disana. Nice view, tebing tinggi terjal dengan laut dibawahnya.

    Terus kami ke suatu tempat, naik tinggi, ga tau apa namanya, disana, kami menonton pertunjukan tari tradisional Bali. Kami dilarang mengucapkan doa karena bisa menggagalkan ritual yang berjalan saat penari sedang menari.
    Selama perjalanan kami dilarang untuk berkata kasar ataupun jorok, menurut mitos yang ada, setan disitu bakalan ngamuk, katanya dulu angkatan sebelumnya ada yang kesurupan.

    Sayangnya, kami tiada ke Pura Tanah Lot. Katanya, viewnya bagus, ada liputannya yah disini. Konon, ada dua mitos. 1. Bila berjalan terus menelusuri gua, katanya bisa berujung ke Neraka dan kita tiada bisa untuk kembali lagi. 2. Ularnya hanya bangun beberapa periode saja, besar dan panjaaan, mungkin ular sanca.
    Tempat tinggi itu di Kintamani mbak? Bali utara atau selatan? Ular yang ada di Tanah Lot itu jenisnya ular laut Laticauda colubrina
  • NOPED
    avatar komentator ke-1
    NOPED #Sabtu, 18 Jun 2011, 08:36 WIB
    Ga rugi deh pokok nya kalo ke bali, apalagi kalau bs seminggu berada di bali, hehee.. Salam @noped Kuta
    Salam balik! Semoga bisa ke Bali lagi! :D
  • SAMSUL ARIFIN
    avatar komentator ke-2
    SAMSUL ARIFIN #Kamis, 14 Mei 2009, 18:09 WIB
    Wah, ternyata ada klasifikasinya yah?
    Keren, wis!
    Bravo Bali.
    Kapan2 kita ke sana lagi yuk...tanpa inkonsistensi tentu saja.
    Setelah sekian lama kamu baru baca artikel ini??? Ckckckck...
    Tapi klo pergi-pergi lagi, aku jadi ragu-ragu buat ngajak kamu...:p
  • RPU
    avatar komentator ke-3
    RPU #Kamis, 26 Feb 2009, 06:13 WIB
    wah enak ya isa jalan2 bareng... sayang eh kali ini aku nda isa ikut. kapan2 rencanakan lagi ya?
    Ayo Dit kita pergi lagi! Masih banyak tempat yang bisa kita jelajahi!